Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Kumpulkan Seluruh Pangdam di Istana, Bahas Apa?

Kompas.com - 14/11/2019, 11:15 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengumpulkan panglima kodam TNI atau pangdam dari seluruh wilayah Indonesia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/11/2019) pagi.

Pantauan Kompas.com, pertemuan Jokowi dengan seluruh pangdam berlangsung tertutup. Selain pangdam, ada juga para komandan korem tipe A yang diundang ke Istana.

Pangdam Jaya Mayor Jenderal (TNI) Eko Margiono mengungkapkan, tak ada hal spesifik yang diinstruksikan oleh Jokowi.

Presiden hanya menekankan lagi pesan yang telah ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pemerintah Pusat dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah 2019 di Sentul, Bogor, Rabu (13/11/2019) kemarin.

"Ya itu (pesan Jokowi di Sentul kemarin) tadi dipertegas saja lagi. Penegasan itu saja, enggak ada yang lain-lain," kata Eko.

Baca juga: Kode Keras Jokowi agar Pemerintah Daerah Permudah Investasi...

Dalam acara kemarin, Jokowi meminta TNI dan Polri tak meremehkan setiap peristiwa kecil yang terjadi di setiap daerah.

Jokowi menyatakan, para anggota TNI dan Polri harus meningkatkan kewaspadaan karena dunia penuh dengan ketidakpuasan.

"Melihat sekecil apa pun sebuah peristiwa jangan menggampangkan, karena dunia penuh, negara-negara penuh dengan ketidakpuasan. Hati-hati," kata Jokowi.

Jokowi juga berpesan kepada seluruh jajaran TNI menjaga pertahanan keamanan dan persatuan.

Mantan Wali Kota Solo itu meminta TNI untuk mendukung agenda besar pemerintah. Salah satunya menjamin keamanan bagi berlangsungnya investasi di daerah.

"Saya titip kepada Panglima TNI, rakyat sangat berharap pada kontribusi yang diberikan dari TNI dan Polri," ujarnya.

Informasi yang dihimpun, setelah ini, Jokowi juga akan mengumpulkan seluruh Kapolda dan Kepala Kejaksaan Tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com