Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK: Diet Berlebihan Ganggu Kesuburan Perempuan dan Picu "Stunting"

Kompas.com - 13/11/2019, 17:18 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, diet berlebihan yang dilakukan seorang perempuan bisa mengganggu kesuburan dan memicu stunting bagi bayi yang dikandung.

Hal itu disampaikan Muhadjir dalam Rapat Koordinasi Nasional Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019).

"Kenyataannya banyak faktor keadaan wanita remaja ini ketika siap akan jadi ibu, misal diet berlebihan. Ternyata diet yang berlebihan ketika remaja mau jaga kelangsingannya, kemudian dia menghindari berbagai jenis makanan, itu berdampak pada kesuburan," kata Muhadjir.

"Terutama ketika remaja mengalami menstruasi kemudian tak ada penambahan darah, itu juga bisa berpengaruh terhadap kelak nanti kalau jadi ibu. Itu akan mengakibatkan keturunan yang dikandungnya terganggu salah satunya tadi disebut lahir stunting," ujar dia.

Baca juga: Cegah Stunting, Menko PMK Minta Ibu Muda Jaga Pola Hidup dan Hindari Diet Berlebihan

Muhadjir mengatakan, pencegahan stunting harus disiapkan sejak ibu mengandung.

Karena itu, ia meminta para ibu memahami bahwa bayi yang dikandung harus diberi asupan bergizi lewat makanan yang dimakan sang ibu.

Muhadjir menambahkan, seluruh kepala daerah yang hadir harus merancang program pencegahan stunting yang komprehensi dimulai sejak ibu mengandung hingga di masa pertumbuhan sang anak.

Ia pun mengatakan, pemerintah pusat sangat serius mencegah terjadinya stunting bagi generasi masa depan Indonesia.

Karena itu, ia meminta program pencegahan stunting yang dirancang pemerintah pusat diimplementasikan dalam program kepala daerah.

"Di situ ada beberapa program yang jadi intervensi pemerintah dalam tahap itu. Antara lain ada, hari pertama kehidupan ada pencatatan dan surveilans gizi," ujar Muhadjir.

"Kemudian pemberian gizi untuk ibu. Di sini yang penting itu pentingnya memulai dari 1.000 hari kehidupan untuk generasi yang akan datang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com