Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bicara soal Insiden Mega-Paloh, Jokowi Tegaskan Koalisinya Rukun

Kompas.com - 11/11/2019, 22:26 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa partai politik koalisi pendukungnya solid dan rukun.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberi sambutan dalam penutupan Kongres Partai Nasdem di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (11/11/2019).

Jokowi awalnya bicara soal insiden Ketua Umum Partai Nasdem dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang tak bersalaman saat pelantikan Anggota DPR dan DPD awal Oktober lalu.

Baca juga: Surya Paloh: Jangan Ragukan Lagi Sayang Saya ke Mbak Mega

Dalam video yang terekam media, Megawati seolah sengaja tidak menyalami Surya Paloh saat bersalaman dengan para tamu undangan lain.

Namun Jokowi menegaskan, insiden itu terjadi karena Megawati memang tak menyadari keberadaan Surya Paloh. Jadi bukan dengan sengaja tidak mau menyalami.

"Kalau Bu Megawati enggak nyalami Bang Surya itu cuma kelewatan. Jangan dimasalahkan hal kecil seperti itu," kata Jokowi disambut riuh kader Nasdem.

Baca juga: Surya Paloh ke Jokowi: Ingin Saya Peluk Erat, tapi Enggak Bisa...

Jokowi meyakini Surya Paloh dan Megawati memiliki hubungan baik.

Hal itu juga sudah ditegaskan Surya di hadapan Megawati dan peserta Kongres Nasdem sesaat sebelum Jokowi naik ke podium.

"Apalagi tadi sudah disampaikan juga oleh Bang Surya betapa sayangnya Bang Surya kepada Bu Megawati," kata Jokowi.

Baca juga: Di hadapan Jokowi, Surya Paloh Sebut Nasdem Akan Gelar Konvensi Capres 2024

Jokowi pun meminta masyarakat tak menyoal masalah-masalah kecil seperti ini dan melupakan masalah besar seperti kondisi ekonomi global.

Ia juga sekaligus menegaskan bahwa parpol koalisi pendukungnya kompak dan solid.

"Salah besar yang mengatakan koalisi ini sudah gak rukun. Keliru gede sekali," tegas Jokowi disambut tepuk tangan dari para kader Nasdem dan tamu undangan yang hadir.

Kompas TV Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengingatkan kadernya untuk meneguhkan semangat dengan membantu pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Surya Paloh bahkan sempat berkelakar dengan menyatakan hendak memeluk erat Presiden Jokowi. Selain itu dalam pidato nya Ketua Nasdem Surya Paloh juga mengungkapkan rasa hormat dan sayangnya terhadap Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri . Ungkapan ini sekaligus untuk mengklarifikasi putusnya hubungan antara PDI-P dan Partai Nasdem . #SuryaPaloh #Megawati #KongresNasdem
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com