Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendagri Buka 370 Formasi CPNS 2019, Ini Posisinya

Kompas.com - 11/11/2019, 18:29 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membuka 370 formasi untuk seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019.

Dari 370 formasi tersebut, 10 persen atau 37 orang di antaranya untuk cum laude, 2 persen atau 7 orang untuk formasi disabilitas, 2 orang formasi untuk putra atau putri Papua dan Papua Barat, serta 324 formasi umum.

“Kami menantikan putra/putri terpilih dan terbaik untuk bergabung bersama Kemendagri, membaktikan dirinya untuk negara, serta mampu melayani publik sepenuh hati,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Bahtiar melalui keterangan pers, Senin (11/11/2019).

Setiap formasi yang dibuka masing-masing memiliki persyaratan khusus.

Baca juga: Siap Tes CPNS, Berikut Persyaratan dan Alur Pembuatan SKCK

Bahtiar menyampaikan, formasi lulusan terbaik berpredikat cum laude merupakan pelamar lulusan perguruan tinggi dalam negeri atau luar negeri dengan predikat cum laude.

Pelamar di formasi ini harus berasal dari perguruan tinggi terakreditasi A/unggul dan program studi terakreditasi A/unggul saat kelulusan.

Kemudian, formasi penyandang disabilitas merupakan pelamar yang menyandang jenis disabilitas fisik atau kelainan fisik berupa kelainan tubuh (tunadaksa), antara lain pada anggota gerak kaki (tungkai) dengan derajat 1 atau 2 yang mampu memenuhi syarat.

"Syaratnya mampu melihat, mendengar, dan berbicara dengan baik. Kemudian mampu melakukan tugas seperti mengoperasikan komputer, menganalisis, mengetik, menyampaikan buah pikiran, dan berdiskusi, mampu bergerak dengan menggunakan alat bantu berjalan selain kursi roda," kata dia.

Hal tersebut, menurut dia, harus dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter atau rumah sakit pemerintah/puskesmas yang menyatakan bahwa pelamar menyandang disabilitas fisik pada anggota gerak kaki (tungkai) dengan derajat 1 atau 2.

Kemudian, untuk formasi putra/putri Papua dan Papua Barat, mereka pelamar yang merupakan keturunan Papua atau Papua Barat berdasarkan garis keturunan orangtua asli Papua.

"Itu harus dibuktikan dengan akta kelahiran dan/atau surat keterangan lahir yang bersangkutan dan diperkuat surat keterangan dari kepala desa/kepala suku," kata dia.

Sementara itu, untuk formasi pelamar umum merupakan pelamar yang tidak termasuk kriteria pada poin-poin formasi yang disebutkan sebelumnya.

Baca juga: Ada 294 Kuota CPNS, Pemkot Bogor Butuh Banyak Formasi Guru dan Tenaga Medis

Kemudian formasi P1/TL adalah peserta seleksi penerimaan CPNS 2018 dan memenuhi nilai ambang batas berdasarkan Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 37 Tahun 2018 tentang Nilai Ambang Batas Seleksi Kompetensi Dasar Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2018 serta masuk tiga kali formasi jabatan yang dilamar untuk mengikuti SKB 2018, tetapi dinyatakan tidak lulus sampai tahap akhir.

Calon dan peserta yang berminat melamar di Kemendagri bisa mendapatkan informasi terkait pelaksanaan seleksi melalui nomor telepon (021) 3459760 dari Senin sampai Jumat pukul 08.00-16.00 WIB.

Selain itu, calon pelamar juga dapat mengakses alamat situs web http://infocpns.kemendagri.go.id untuk informasi lebih lanjut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com