Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kemensos Latih Pendamping KUBE untuk Entaskan Kemiskinan

Kompas.com - 07/11/2019, 15:35 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kemensos gelar bimbingan teknis (bimtek) Pendamping Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) dan Konsolidasi Penyaluran Bansos Tahun 2019.

Pelatihan ini diikuti 43 pendamping dari Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan 30 pendamping dari Muara Enim. Pelatihan ini diselenggarakan di Hotel Beston Palembang pada 5-8 November.

Direktur Jenderal (Dirjen) PFM Andi ZA Dulung mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan serta keterampilan teknis tenaga pendamping.

Andi berharap para pendamping mampu membantu menjalankan program pengentasan kemiskinan.

Baca juga: Tingkatkan SDM Kesejahteraan Sosial, Kemensos Lakukan Ini

"Meningkatkan peran pendamping dalam mendampingi penerima bantuan Program KUBE Bekerja dalam upaya meningkatkan usaha, kemandirian, serta melaksanakan tugas sesuai ketentuan yang ada," kata Dirjen PFM Andi, dalam keterangan tertulis, Kamis, 7 Oktober 2019.

Dirjen PFM Andi optimistis melalui bimtek, program dan rencana kerja Kemensos akan tersampaikan dengan baik kepada para pendamping untuk kemudian diteruskan kepada masyarakat.

"Saya menilai bahwa kegiatan ini merupakan langkah tepat untuk menghasilkan pendamping profesional dan kompeten dalam pendampingan mengentaskan kemiskinan di Republik ini," ujar Dirjen PFM Andi.

Kegiatan bimtek ini disi oleh pemateri dari Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Pertanian (Kementan).

Para pemateri tersebut di antaranya Dirjen Penanganan Fakir Miskin, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Direktur Penanganan Fakir Miskin Wilayah I dan lainnya.

Baca juga: Kemensos Gandeng Kemenlu untuk Edukasi Tantangan dan Peluang Masyarakat ASEAN

Kolaborasi untuk Entaskan Kemiskinan

Adapun, kegiatan ini terselenggara berkat kolaborasi dari Kemensos dan Kementan. Tujuan kolaborasi adalah untuk pengentasan daerah rentan rawan pangan.

Kolaborasi terebut diarahkan pada kegiatan peningkatan sinergi program daerah, pertukaran data dan informasi daerah rawan pangan dan stunting.

Tak hanya itu, kegiatan lainnya adalah konvergensi pencegahan dan penurunan stunting, serta melaksanakan program di daerah rentan rawan pangan serta stunting secara terpadu.

Untuk mencapai semua itu, maka dibutuhkan pengembangan kemampuan pendamping.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Nasional
PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

Nasional
Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Nasional
Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Nasional
Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Nasional
Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Nasional
PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

Nasional
Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com