Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Usulkan Literasi Digital Masuk ke Kurikulum Sekolah

Kompas.com - 30/10/2019, 20:46 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengusulkan pemerintah memasukkan kurikulum literasi digital di sekolah.

Hal tersebut dibutuhkan pada era saat ini untuk menjaga anak-anak terjerat pornografi dan cyber crime.

Komisioner KPAI Bidang Pornografi dan Cyber Crime Margaret Aliyatul Maimunah mengatakan, saat ini akses anak-anak terhadap gawai tidak mungkin bisa dicegah atau diputus.

Dengan demikian, pendidikan digital akan dibutuhkan supaya mereka tetap dapat menggunakan gawai dengan bijak.

"Maka, sangat penting untuk memasukan kurikulum literasi digital di sekolah agar mereka mendapat perlindungan," kata Margaret di Kantor KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).

Baca juga: Bisakah Sekolah Digugat Ketika Anak Tidak Naik Kelas?

Berdasarkan catatan KPAI, kejahatan pornografi dan cyber crime menjadi salah satu tindak pidana paling banyak terjadi pada anak-anak dalam kurun waktu tiga hingga empat tahun terakhir.

Kebanyakan dari kasus itu merupakan pengalaman baru bagi orangtua sang anak tersebut.

"Dengan demikian, penting ada kurikulum literasi digital di sekolah sehingga dapat memberikan perlindungan anak-anak dari bentuk kejahatan siber. Jadi mereka tahu apa itu dan bagaimana mereka bisa melindungi diri," kata dia.

Baca juga: Akun Twitter Diretas dan Muat Pornografi, Wamenag Zainut Laporkan 32 Akun Medsos

Oleh karena itu, dia pun meminta pemerintah memperhatikan kasus-kasus cyber crime yang melibatkan anak-anak didik, baik sebagai pelaku maupun korban yang terpapar pornografi.

"Perlu juga merumuskan aturan penggunaan gadget di sekolah. Untuk siswa SD, SMP, SMA seperti apa, setidaknya tidak bebas tapi tidak menutup penggunaan akses digital anak-anak," ujar Margaret.

Namun, yang harus dipastikan adalah aturan tersebut tetap harus proporsional yang mendukung arah edukasi. 

 

Kompas TV Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kunjungan kerja ke Mabes TNI. Kedatangannya disambut panglima TNI Hadi Tjahjanto dan sejumlah perwira TNI lainnya. Kini mobil pribadi Prabowo sudah diganti dengan plat berlogo menhan. Dalam kunjungannya kali ini, Prabowo nyatakan akan memperkuat alutsista untuk menjaga NKRI. Prabowo juga meminta TNI senantiasa waspada terhadap ancaman yang akan mengganggu kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI. #prabowosubianto #menhan #mabestni #NKRI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com