Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Puan Maharani Ditelepon Muhadjir Effendy Jelang Pelantikan Menteri

Kompas.com - 24/10/2019, 18:35 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR sekaligus mantan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengaku ditelepon mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menjelang pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/10/2019).

Telepon dari Muhadjir datang saat Puan bertanya-tanya siapa sosok yang akan menjabat Menko PMK menggantikan dirinya.

"Pas baru akan pemilihan kabinet baru, saat semuanya dipanggil, saya kan nonton di TV. Saya perhatiin satu-satu. Menko Perekonomian, wah kira-kira dia nih, Menko Polhukam kira-kira ini, Menko Maritim kira-kira ini. Tapi saya tunggu-tunggu, Menko PMK-nya yang mana ya, kira-kira?" cerita Puan di Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Baca juga: Sertijab Menko PMK Rampung, Ini Pesan Puan ke Muhadjir...

Menjelang pelantikan, Puan ditelepon oleh Muhadjir. Kepada Puan, Muhadjir meminta saran dan pandangan soal posisi Menko PMK ini.

"Pak Muhadjir bilang, Bu Menko, ada saran atau pandangan terkait Menko PMK? Ya saya sih berharap Menko PMK itu adalah menteri yang artinya tetap bisa menjalankan program-program yang sudah dijalankan oleh Menko PMK yang lalu, Pak," kata Puan menirukan pesannya ke Muhadjir saat itu.

Kemudian, Puan menjelaskan ke Muhadjir bahwa tantangan Menko PMK ke depan pasti berat. Apalagi prioritas Presiden Joko Widodo di periode keduanya fokus membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

"Dan semua hal terkait SDM unggul itu ada di Menko PMK koordinasinya, Menkonya harus memang pernah dan tahu bagaimana caranya menjalankan tugas membawahi 8 kementerian yang ada di Kemenko PMK. Pak Muhadjir bilang, 'oh enggeh, Bu'," ujar Puan.

"Terus ya sudah, omongan lanjutannya rahasia, itu saja yang saya buka," canda Puan disambut tawa mantan para pegawainya di Kemenko PMK.

Singkat cerita, kata Puan, akhirnya ia mengetahui bahwa Muhadjir lah yang akhirnya ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Menko PMK Kabinet Indonesia Maju.

Baca juga: Cerita Muhadjir Effendy, Konsultasi ke Puan Saat Diminta Jadi Menko PMK

Puan juga menjelaskan, Muhadjir shalat Istikharah dan berdoa meminta petunjuk demi memantapkan diri dalam mengemban amanah sebagai Menko PMK.

"Beliau kan sudah Istikharah juga ya. Dan galau itu dalam artian berkonsultasi dulu dengan pihak tertentu dan kemudian berdoa, shalat untuk diberikan keyakinan, bukan merasa tidak yakin atau merasa tidak mampu," kata Puan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Nasional
Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Nasional
Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Nasional
Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com