Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 3 Nomenklatur Baru di Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf

Kompas.com - 23/10/2019, 09:58 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo sudah mengumumkan 34 menteri beserta empat kepala lembaga setingkat menteri yang akan membantunya dan Ma'ruf Amin.

Pengumuman susunan kabinet Indonesia kerja ini disampaikan Jokowi di tangga Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Bersama pengumuman ini, diketahui juga ada sejumlah nomenklatur baru.

Baca juga: Susi Pudjiastuti Tak Dipanggil Jokowi, Iwan Fals: Ibu Susi ke Mana ya?

Berikut daftarnya:

1. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman berubah menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Posisi ini tetap dijabat oleh Luhut Binsar Pandjaitan.

2. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi berubah. Nomenklatur "pendidikan tinggi" dihapus dan kini Menristek juga merangkap sebagai Kepala Badan Riset Inovasi Nasional.

Jabatan ini dipercayakan ke Bambang Brodjonegoro.

3. Menteri Pariwisata berubah nomenklaturnya menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Jabatan ini diemban Wishnutama.

Kompas TV Apakah nama-nama yang dipanggil Presiden Joko Widodo kemarin (21/10) dan hari ini (22/10) sudah pas untuk mengiisi posisi menteri di kabinet kerja jilid dua? Dan apakah kabinet ini murni untuk kepentingan negara atau hanya bagi-bagi jabatan kepada partai politik?<br /> <br /> Akan dibahas bersama politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul, Juru Bicara Partai Gerindra, Kawendra Lukistian, serta Pengamat Politik LIPI, Aisah Putri Budiatri. #KabinetJokowi #CalonMenteri #KabinetKerjaII
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com