Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pelantikan, Rumah Ma'ruf Amin Dijaga Ketat Aparat

Kompas.com - 19/10/2019, 10:01 WIB
Christoforus Ristianto,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 Ma'ruf Amin tampak dijaga ketat menjelang pelantikannya bersama Presiden terpilih Joko Widodo, Minggu 20 Oktober 2019.

Dari pantauan Kompas.com, dari pukul 09.00-09.45 WIB, Sabtu (19/10/2019), rumah Ma'ruf yang terletak di Jalan Situbondo Nomor 16, Menteng, Jakarta Pusat, ini dijaga oleh sekitar lebih dari 10 aparat keamanan, seperti pasukan pengamanan presiden (paspampres), polisi, dan polisi militer.

Aparat keamanan juga membuat area steril di sekitar rumah Ma'ruf dengan jarak radius sekitar 50-80 meter. Terdapat pula satu mobil anoa TNI di dekat pos penjagaan.

Baca juga: Jelang Pelantikan Presiden-Wapres, Penumpang Bus di Kalideres Diperiksa

Sesekali aparat keamanan juga berkeliling di area sekitar rumah Ma'ruf. Salah satu aparat menyatakan, area steril dan tidak bisa dimasuki wartawan.

"Tidak bisa mas, hanya tamu penting," ujar aparat tersebut ketika ditanyai Kompas.com.

Ada pun warga yang rumahnya berdekatan di dekat rumah Ma'ruf tetap bisa masuk area steril tersebut. Hingga berita ini diturunkan, belum ada kegiatan atau aktivitas yang dilakukan Ma'ruf.

Diketahui, Jokowi-Ma'ruf Amin akan dilantik pada Minggu (20/10) di gedung DPR/MPR. Dalam rangka pengamanan pelantikan, ada 30.000 personel yang disiagakan.

Baca juga: Jelang Pelantikan Presiden, Bupati Bogor Minta Semua Pihak Tak Terbujuk Ajakan Provokatif

Tokoh yang diamankan terdiri dari presiden-wapres beserta keluarganya, kepala negara, kepala pemerintahan, tamu dari luar negeri, dan utusan khusus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com