Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Setahun, Dana Hibah untuk Korban Gempa Palu Baru Cair

Kompas.com - 08/10/2019, 14:45 WIB
Ihsanuddin,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah setahun gempa Palu, dana hibah untuk korban gempa Palu akhirnya cair pada Selasa (8/10/2019).

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, penandatanganan perjanjian dan hibah itu dilakukan pagi ini dengan mengundang empat kepala daerah di Sulawesi Tengah.

"Pagi ini ditandatangani bantuan hibah daerah dari Kemenkeu kepada tiga bupati dan satu wali kota senilai Rp 1,9 triliun," kata Doni dalam jumpa pers seusai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Baca juga: Korban Gempa Palu dan Bom Gereja Oikumene Samarinda Diprioritaskan Terima Beasiswa

Penandatanganan itu dilakukan di Kantor BNPB Jakarta dengan mengundang empat pimpinan daerah, yakni Wali Kota Palu, Bupati Sigi, Bupati Donggala, dan Bupati Parigi Moutong.

"Dana ini diharapkan dalam waktu 7 hari kerja sudah masuk ke rekening kas daerah, dan selanjutnya akan ditransfer ke rekening perorangan kepada masyarakat terdampak, baik yang rumah berat, sedang, maupun ringan," kata Doni.

Ia juga menyampaikan, korban gempa yang rumahnya rusak berat akan mendapat dana Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta.

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Rifai dalam siaran pers menyebut, dana Rp 1,9 triliun itu akan disalurkan untuk 85.763 rumah.

Rinciannya, di Kota Palu Rp 820.653.280.000, Kabupaten Sigi Rp 568.663.780.000, Kabupaten Donggala Rp 516.780.890.000, dan Kabupaten Parigi Moutong Rp 66.361.850.000. 

Setelah penandatanganan perjanjian hibah daerah ini dilaksanakan, penerima hibah yaitu pemerintah daerah harus melengkapi berkas-berkas administrasi dan mematuhi semua persyaratan yang diperlukan agar penyaluran dapat terlaksana dan tercapai 100 persen.

Baca juga: Setahun Gempa Palu: Kami Yakin Anak Kami Pasti Kembali...

Adapun mekanisme pengelolaan hibah ini menggunakan mekanisme APBD dan pemanfaatannya selama 12 bulan terhitung sejak dana diterima di rekening kas umum.

Gempa Palu terjadi pada 28 September 2018. Gempa bermagnitudo 7,4 itu diikuti dengan tsunami yang melanda pantai barat Pulau Sulawesi, Indonesia, bagian utara.
Pusat gempa berada di 26 km utara Donggala dan 80 km barat laut Kota Palu dengan kedalaman 10 km.

BNPB pada 10 Oktober mengumumkan bahwa korban meninggal akibat gempa itu mencapai 2.045 orang. Paling banyak korban berada di Palu sebanyak 1.636 orang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com