JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan bahwa jumlah pengungsi pasca-kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayapura, Papua, mencapai 3.800 orang.
Para pengungsi itu tersebar di beberapa titik pengungsian. Mereka menempati markas Kodim, Koramil hingga kantor Polsek.
"Khusus di Wamena, ada 3.800 pengungsi yang ikut di Kodim, Koramil dan Polsek," ujar Hadi saat ditemui seusai upacara peringatan HUT TNI ke-74 di Taxi Way Echo, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (5/10/2019).
Baca juga: Panglima TNI: Situasi Wamena Kondusif, Sekolah Normal 7 Oktober
Sedangkan di Jayapura, menurut Hadi, terdapat 8.600 pengungsi. Namun, hanya sekitar 3.500 orang yang berada di tempat pengungsian
Sisanya memilih tinggal di rumah keluarga atau saudaranya di Jayapura.
Hadi memastikan layanan bantuan kesehatan, dapur umum dan penyaluran bantuan logistik bagi pengungsi berjalan dengan baik.
Baca juga: Senin, Menko Polhukam, Panglima TNI dan Kapolri Tinjau Wamena
"Sampai saat ini semua pelayanan, pelayanan kesehatan, pelayanan dapur umum, semua tidak bermasalah," kata Hadi.
"Untuk logistik tidak masalah. Menteri BUMN terus koordinasi dengan saya untuk perbaikan listrik atau PLN yang rusak di Wamena," tutur dia.
Kerusuhan terjadi Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (23/9/2019).
Baca juga: Hampir 15.000 Warga Telah Dievakuasi dari Wamena ke Jayapura
Menurut catatan polisi, massa perusuh di Wamena membakar 5 perkantoran, 80 mobil, 30 motor dan 150 ruko.
Hingga Selasa (24/9/2019) malam, total 28 jenazah telah ditemukan dan 70 orang luka-luka. Selain itu, sekitar 5.000 warga mengungsi di 4 titik pengungsian.
Pada Rabu (25/9/2019) malam, korban tewas dalam kerusuhan Wamena bertambah menjadi 30 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.