Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kekerasan Oknum Aparat, Kompolnas Minta yang Melanggar Ditindak Tegas

Kompas.com - 25/09/2019, 12:43 WIB
Devina Halim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Dede Farhan Aulawi mengatakan, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri harus memeriksa anggota kepolisian yang diduga melanggar peraturan saat pengamanan demonstrasi mahasiswa.

Pernyataan ini terkait viralnya sejumlah video kekerasan yang diduga dilakukan aparat kepolisian, yang beredar di media sosial.

"Jika ada oknum anggota yang melakukan pelanggaran, tentu harus diperiksa juga oleh Propam Polri untuk mengetahui dan mendalami kejadian yang sebenarnya," kata Dede ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (25/9/2019).

"Jika hasil pemeriksaan ternyata dinilai ada pelanggaran, maka oknum anggota tersebut harus ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku," ujar dia.

Baca juga: Komnas HAM Minta Polisi Tak Gunakan Kekerasan Amankan Demo Mahasiswa

Dede mengungkapkan bahwa personel Polri harus mengikuti peraturan yang berlaku dalam menjalankan tugasnya.

Demonstrasi atau penyampaian pendapat di muka umum diperbolehkan oleh undang-undang. Namun, dalam praktiknya tetap harus mengikuti peraturan yang telah ditentukan.

Demonstrasi, kata dia, diharapkan tidak menganggu ketertiban umum atau menganggu masyarakat lain melakukan aktivitas.

Polri, tutur Dede, akan mengedepankan upaya persuasif jika terjadi hal yang tidak diinginkan dalam demonstrasi.

Jika keaadan semakin memanas, aparat kepolisian harus melakukan penegakan hukum yang seusai peraturan.

"Jika ada hal- hal yang tidak sesuai dengan aturan, maka Polri akan mengedepankan pendekatan persuasif," ujar Dede.

"Namun jika pendekatan persuasif tidak diindahkan, bahkan cenderung ada oknum pendemo yang anarkis maka Polri harus melakukan penegakan hukum sesuai dengan amanah undang-undang," kata dia.

Baca juga: Rekam Pengeroyokan di Samping JCC, Wartawan Kompas.com Diintimidasi Polisi

Ia pun meminta agar seluruh pihak dapat mengendalikan diri dan tidak terpancing provokasi maupun berita bohong atau hoaks.

Di media sosial Twitter, beredar sebuah video kekerasan yang dilakukan sekelompok oknum aparat. Berdasarkan keterangan video, kejadian itu terjadi di JCC.

Kekerasan

Video kekerasan yang diduga dilakukan aparat kepolisian beredar luas di media sosial. Kekerasan itu terjadi di berbagai kota yang mengalami peristiwa demonstrasi mahasiswa.

Namun, seorang wartawan Kompas.com menyaksikan langsung peristiwa kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian di sekitar Jakarta Convention Center pada Selasa (24/9/2019) malam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com