Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kambinghitamkan Warga Lokal, Pemerintah Tunjukkan Kegagalan Tangani Karhutla

Kompas.com - 16/09/2019, 15:56 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Khalisah Khalid menilai, pemerintah Indonesia berupaya mengingkari fakta-fakta terkait kebakaran hutan dan lahan (karhuta) di Sumatera dan Kalimantan dengan menyalahkan masyarakat lokal dan peladang sebagai pihak yang bertanggung jawab.

"Saat ini dari pernyataan dan langkah-langkah pemerintah terlihat sedang berupaya mengingkari suatu fakta terjadinya karhutla. Mencoba mengingkari dan mencari kambing hitam dari kegagalan negara menarik pelaku karhutla," ujar Khalisah dalam konferensi pers di kantor Walhi, Jakarta, Senin (16/9/2019).

Baca juga: Pemkab Sanggau Ajukan Pencabutan Izin 5 Perusahaan Kelapa Sawit Terkait Karhutla

Menurutnya, yang kerap disalahkan oleh pemerintah soal karhutla adalah masyarakat lokal dan peladang.

Hal itu kemudian berdampak pada stigma negatif terhadap masyarakat setempat.

"Yang dikambinghitamkan adalah masyarakat lokal. Itu pernyataan yang semakin melanggengkan stigma negatif terhadap masyarakat lokal. Ini sebenarnya menunjukkan kegagalan negara," papar Khalisah.

Kepala Departemen Kajian dan Penggalangan Sumber Daya Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Khalisah Khalid, saat ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (12/10/2015).KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Kepala Departemen Kajian dan Penggalangan Sumber Daya Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Khalisah Khalid, saat ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (12/10/2015).

Baca juga: Terkait Karhutla, Presiden Jokowi Dikirimi Surat Berisi 10 Desakan

Khalisah beranggapan, sepanjang pekan ini, pihaknya melihat bahwa pemerintah masih saja menyalahkan peladang.

Padahal, berdasarkan pada fakta temuan lapangan, titik api sebagian besar di kawasan konsesi, termasuk proses penegakan hukum yang sebagian besar diketahui berada di lahan korporasi.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyebutkan, 99 persen karhutla diakibatkan karena perbuatan manusia.

Baca juga: Kabut Asap Riau, 3 PR Jokowi untuk Tangani Karhutla di Indonesia

Perbuatan seperti pembukaan lahan secara tradisional dan melakukan pembakaran hutan menjelang musim hujan dianggap menjadi sebuah kebiasaan masyarakat.

Kondisi di sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan hingga Minggu (15/9/2019), masih mengalami kabut asap akibat karhutla yang terjadi di wilayah tersebut.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Humad Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo, menuturkan, pada Minggu (15/9/2019) pagi, jarak pandang di Riau hanya mencapai 1 kilometer saja pada pukul 07.00 WIB.

Baca juga: Atasi Karhutla, Pemerintah Siapkan Saluran Sekunder

"Umumnya Riau masih berasap, jarak pandang 1 kilometer tadi pagi jam 7," kata dia melalui keterangan tertulisnya, Minggu.

Dia mengatakan, kabut asap yang terjadi di Riau juga tidak hanya berasal dari karhutla yang terjadi di Riau.

Karhutla yang juga terjadi di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi menyumbang asap ke wilayah Riau.

Kompas TV Kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla juga masih terjadi di Provinsi Riau tepatnya di Kabupaten Kampar. Kebakaran sudah mendekati perkebunan milik masyarakat. Kebakaran hutan dan lahan terjadi di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kampar, Riau. Cuaca yang kering dan tiupan angin yang kencang membuat kebakaran meluas dan mendekati perkebunan nanas milik masyarakat. Kebakaran hutan dan lahan ini sudah terjadi sejak Minggu (15/9/2019) sore. Kebakaran sempat dipadamkan oleh petugas gabungan. Namun pada Senin (16/9/2019) pagi kebakaran kembali terjadi. Dari data Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Stasiun Pekanbaru mendeteksi ada 73 titik panas tersebar di 8 kabupaten di Riau. Sementara 45 titik api juga terdeteksi di 8 kabupaten dan terbanyak terdapat di Rokan Hilir dengan 23 titik api. Perkembangan terkini terkait kebakaran hutan dan lahan yang menimbulkan kabut asap di Provinsi Riau, kita tanyakan kepada Jurnalis KompasTV Michiko Frizdew. #KebakaranHutan #Riau #Presiden
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com