Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Duga Ledakan di Mako Brimob Semarang karena Suhu Terlalu Panas

Kompas.com - 14/09/2019, 11:20 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menyatakan, ledakan di gudang penyimpanan barang bukti di Mako Brimob Semarang diduga disebabkan oleh suhu yang terlalu panas.

"Dugaan sementara suhu udara panas yang dapat menyebabkan terjadi ledakan," kata Dedi melalui pesan singkat, Sabtu (14/9/2019).

Namun, Polri terus mendalami penyebab pasti ledakan tersebut. Polri menurunkan Tim Jibom Gegana dari Mabes Polri untuk menyelidiki penyebab ledakan.

"Ini masih nunggu Tim Jibom Gegana dari Jakarta ke TKP jam 11.00 WIB," kata Dedi.

Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Ledakan di Mako Brimob Semarang

Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel sebelumnya membenarkan bahwa ledakan terjadi di Mako Brimob, Srondol, Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu (14/9/2019).

Menurut Rycko, ledakan terjadi pada pukul 07.00 WIB.

Sumber ledakan berasal dari gudang penyimpanan barang atau temuan yang diserahkan oleh masyarakat.

Di dalamnya juga terdapat bahan peledak atau bahan bom yang ditemukan warga dan berasal dari masa perang.

"Bahan peledak maupun bom yang ditemukan sebagian besar dari sisa-sisa perang," ucap Rycko, kepada Kompas TV pada Sabtu pagi.

Baca juga: Kapolda: Ledakan di Mako Brimob Semarang Berasal dari Gudang Penyimpanan Temuan Masyarakat

Rycko mengatakan bahwa satu anggota Brimob terluka akibat terkena serpihan ledakan.

Saat ini, anggota Brimob yang terluka itu sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Tidak ada warga yang terluka," kata Rycko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

Nasional
Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nasional
Kecelakaan Bus 'Studi Tour', Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Kecelakaan Bus "Studi Tour", Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Nasional
Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

Nasional
KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

Nasional
Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

Nasional
Baleg Ajukan Revisi UU Kementerian Negara sebagai RUU Kumulatif Terbuka

Baleg Ajukan Revisi UU Kementerian Negara sebagai RUU Kumulatif Terbuka

Nasional
Buka Opsi Sebar Satkalsel, KSAL: Tunggu Kapal Selamnya Banyak Dulu

Buka Opsi Sebar Satkalsel, KSAL: Tunggu Kapal Selamnya Banyak Dulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com