Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kisah Amid, Dahulu Pemakai Narkoba, Kini Jadi Petani Berdaya

Kompas.com - 10/09/2019, 14:36 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


KOMPAS.com —
 Tidak ada kata terlambat untuk berubah dan meraih sukses. Mungkin kalimat ini cocok untuk menggambarkan kisah hidup Amid (37).

Seorang petani di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, ini mana pernah menyangka kalau dirinya bisa menjadi petani, apalagi dahulu ia pernah terjerumus dalam dunia narkoba.

“Dahulu sempat saya masuk ke dunia kelam, memakai narkoba karena terbawa pergaulan. Akibatnya hidup saya berantakan, istri dan anak menjadi tidak terurus. Orangtua pun malu menganggap saya anak,” kata dia di Lembang, Jumat (6/9/2019), seperti dalam rilisnya.

Namun, kata Amid, berkat orangtua, istri, dan anak, dirinya kembali bersemangat untuk bangkit. Saat itu, ia pun berusaha untuk tidak menyusahkan hidup mereka.

“Saya nyesel dan tobat. Cukup saya saja yang pernah begini. Anak cucu keturunan saya jangan sampai seperti saya,” ujar Amid dengan suara bergetar seraya mata berlinang.

Selepas Amid bebas dari cengkeraman narkoba, ia berhadapan dengan sulitnya mencari nafkah, apalagi ia hanya lulusan sekolah dasar (SD) sehingga sulit mendapatkan pekerjaan.

Alhasil Amid bersedia melakukan pekerjaan apa pun selagi halal, dari menjaga lapak orang di pasar, buruh serabutan, buruh tani, hingga buruh pasang tenda.

Namun, penghasilan Amid yang tak menentu dan kecil belum bisa memberikan kehidupan layak bagi keluarganya. Rezeki pun akhirnya datang di akhir pada 2017.

Program Desa Tani Dompet Dhuafa

Saat itu, Amid diajak temannya untuk mendaftar menjadi petani binaan program Desa Tani Dompet Dhuafa Jawa Barat di Kampung Areng, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Melalui program itu, Amid diterima menjadi petani binaan bersama 11 petani lain. Selama 2 tahun, Amid dan petani lain mendapatkan pendampingan dan dukungan modal.

Dompet Dhuafa Jabar menyewakan tanah milik pihak ketiga seluas 1,2 hektar selama dua tahun untuk dikelola para penerima manfaat. Selain itu, mereka akan mendapatkan bantuan produksi pertanian, seperti bibit, pupuk, dan obat.

“Alhamdulillah sekarang hidup saya setidaknya lebih baik. Saya punya keterampilan dan ilmu tentang dunia tani. Lebih penting lagi saya bisa nyekolahin anak,” kata Amid bersyukur.

Perubahan yang terjadi pada Amid tersebut merupakan bukti bahwa dana zakat yang dikelola Dompet Duafa didayagunakan untuk pemberdayaan banyak orang.

Hasilnya pun bisa menolong mereka untuk bangkit dari keterpurukan dan hidup lebih baik lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com