Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suntikan Dana Rp 230 Triliun untuk MRT, Sebagian Besar dari Non-APBD

Kompas.com - 29/08/2019, 13:48 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin mengklarifikasi asal muasal dana sebesar Rp 230 triliun untuk pengembangan MRT.

Dia meluruskan jika dana tersebut tidak sepenuhnya diterima dari Pemprov DKI Jakarta melainkan dari beberapa perusahaan lain yang ikut bekerja sama dalam pengembangan MRT.

"Sebanyak Rp 230 triliun yang dimaksud tidak sepenuhnya berasal dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melainkan sebagian besar akan bersumber dari lembaga pendanaan dan investasi global dan skema Kerja Sama Pemerintah Daerah dan Badan Usaha (KPDBU), dan sebagainya," kata Kamaluddin dalam keteranganya,  Kamis (29/8/2019).

Baca juga: RAPBD 2020 Naik Rp 6,9 Triliun untuk Keperluan Rehab Gedung Sekolah hingga MRT Fase 2

Nantinya, dana tersebut direncanakan untuk mengerjakan fase dua dan fase tiga MRT yang kini masih dalam pengerjaan.

"Fase 3 MRT Jakarta direncanakan akan dibangun mulai dari Ujung Menteng – Kalideres," kata Kamaluddin.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Direktur utama PT MRT William Sabandar mengatakan pihaknya akan mendapat suntikan dana sebesar Rp 230 triliun. Awalnya, angka itu disebut berasal dari Pemprov DKI Jakarta.

Baca juga: Mulai Pekan Depan, Disediakan Parkir Sepeda Gratis di Stasiun MRT Cipete Raya

Dana itu merupakan bagian dari nilai Rp 517 triliun yang dibutuhkan Pemprov DKI untuk program Urban Regeneration Jakarta.

Program urban regeneration tersebut terdiri dari pembenahan transportasi yaitu dengan perluasan MRT, LRT, bus dan Micro bus. Setelah itu soal perumahan, jangkauan ari bersih dan pengelolaan limbah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com