Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Kartosuwiryo Perkirakan Masih Ada 2 Juta Pengikut DI/TII dan NII

Kompas.com - 13/08/2019, 16:07 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Putra pemimpin Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo, Sarjono Kartosuwiryo, memprediksi, masih ada sekitar dua juta orang yang menjadi pengikut DI/TII dan Negara Islam Indonesia (NII).

Hal itu disampaikan Sarjono usai mengucap ikrar setia pada Pancasila di hadapan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.

"Saya tidak punya statistik yang riil, tapi diperkirakan mungkin sekitar dua jutaan yang masih eksis. Tapi itu perkiraan kasarnya," kata Sarjono di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019).

Baca juga: Pengakuan Anak Kartosuwiryo yang Kembali pada Pancasila

Sarjono mengatakan, setiap warga negara Indonesia punya kewajiban untuk membela bangsa.

Oleh karenanya, kepada rakyat Indonesia yang masih berupaya melawan ideologi, Sarjono berpesan untuk kembali pada persatuan dan Pancasila.

"Saya mengimbau kepada rekan-rekan untuk bersatu, bersama-sama membangun negara ini. Sebab negara ini kalau rusak, bocor, ya kita sendiri yang tenggelam," katanya.

Baca juga: Disaksikan Wiranto, Eks DI/TII Berikrar Setia pada Pancasila

Sarjono adalah satu dari 14 anggota keluarga besar Harokah Islam, eks DI/TII, dan eks Negara Islam Indonesia (NII) yang berjanji untuk menjaga persatuan dan menolak aktivitas serta organisasi yang bertentangan dengan dasar negara.

Ada lima poin yang dibacakan dalam ikrar yang pada intinya adalah berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945, setia kepada NKRI, menjaga persatuan, menolak organisasi yang anti-Pancasila, dan meningkatkan kesadaran bela negara.

Kompas TV Keluarga besar Harokah Islam, mantan anggota Darul Islam Tentara Islam Indonesia (DI/TII) dan mantan anggota negara islam Indonesia, mengucap sumpah dan janji setia pada NKRI.<br /> <br /> Pembacaan sumpah dan janji setia kepada NKRI disaksikan langsung oleh Menko Polhukam Wiranto. Hari ini (13/8), menjadi hari spesial bagi belasan mantan anggota di TII dan NII.<br /> <br /> Jelang hari kemerdekaan yang ke-74 Republik Indonesia, mereka berjanji untuk kembali setia pada NKRI setelah beberapa tahun bergulat dengan organisasi yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ikrar setia pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, mereka ucapkan dengan penuh haru dan keyakinan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com