Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selesai Jadi Wapres, Kalla Ingin Fokus Kerja Sosial

Kompas.com - 11/08/2019, 22:34 WIB
Icha Rastika

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla akan fokus mengurusi kerja-kerja sosial setelah masa jabatannya sebagai Wapres berakhir pada Oktober 2019.

"Banyak wartawan tanya usai debat pilpres kemarin, saya di wawancarai setelah bapak berganti jadi Wapres mau berkegiatan apa. Saya selalu jawab dengan sederhana mau kembali aktif sosial, pendidikan, dan keagamaan," ujar Kalla di sela-sela silaturahim dengan anggota DPRD Provinsi beserta pimpinan partai politik di Sulsel, di kediaman pribadinya, Jalan Haji Bau, Makassar, Minggu (11/8/2019).

Baca juga: Jusuf Kalla: Idul Adha Bukan Sekadar Berkurban dengan Sapi dan Kambing

Dalam kesempatan itu, Kalla menyebut dirinya masih menjabat Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Ketua Pendidikan, dan beberapa jabatan lain sehingga ia akan melanjutkan kegiatan di organisasi itu. 

Mantan Menteri Perekonomian era Presiden Megawati Sukarnoputri ini mengatakan, pada akhirnya pendidikan dan sosial serta keagamaan akan menentukan masa depan bangsa.

Oleh karena itulah Kalla akan memilih melaksanakan kerja-kerja sosial, pendidikan, dan keagamaan.

"Mungkin saya akan banyak di Makassar nanti, tentu setidaknya bolak-balik mengurusi itu," kata Kalla. 

Baca juga: Shalat Id di Makassar, Wapres Kalla Teringat Masa Muda

Dalam kesempatan itu, hadir sejumlah tokoh di antaranya Gubenur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah beserta Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, dan Ketua DPRD Sulsel HM Roem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com