Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BIN Sebut Ada Negara Luar yang Ingin Rusak Indonesia Lewat Narkoba

Kompas.com - 10/08/2019, 14:22 WIB
Christoforus Ristianto,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto, mengatakan ada pihak dari negara luar yang sengaja menggunakan narkoba untuk merusak anak-anak Indonesia.

Menurut Wawan, mereka memiliki niat buruk untuk merusak bangsa Indonesia dari anak-anak.

"Ada negara luar yang sengaja membagikan narkoba ke anak-anak TK," ucap Wawan dalam sebuah diskusi bertajuk "Enzo, Pemuda, dan Kemerdekaan" di Jakarta Pusat, Sabtu (10/8/2019).

Ia menerangkan, aktor intelektual yang sengaja membagikan narkoba ke anak-anak usia TK tersebut melakukannya bukan dengan motif ekonomi. Melainkan murni ingin menghancurkan bangsa Indonesia.

Baca juga: Kurir Narkoba Digebrek BNN, Ganja Disembunyikan di Tabung Kompresor

Wawan mengatakan narkoba itu tidak dibagikan kepada anak-anak langsung oleh pihak luar. Pihak tersebut menggunakan orang Indonesia untuk membagikan narkoba.

Oleh karena itu, kata Wawan, perlu langkah-langkah bersama untuk menindaklanjuti temuan tersebut.

"Perlu langkah-langkah bersama dari seluruh elemen masyarakat untuk meneliti, menindaklanjuti, termasuk menangkap para pengedar di situ ramai-ramai saja," kata dia.

Namun, Wawan tidak menyebutkan negara mana yang ingin menghancurkan Indonesia dengan narkoba.

"Belum bisa saya sebutkan, nanti mereka akan ambil ancang-ancang kalau disebutkan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com