Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Salam Hormat Prabowo Dibalas Bungkukan Badan Megawati...

Kompas.com - 08/08/2019, 18:37 WIB
Kristian Erdianto,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat memberikan salam hormat kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat menghadiri pembukaan acara Kongres V PDI-P di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019).

Peristiwa itu bermula ketika Megawati menyampaikan pidato politiknya sebelum membuka kongres secara resmi.

Di sela-sela pidatonya, Presiden ke-5 RI itu bercerita mengenai rasa kesalnya ketika Prabowo memindahkan posko Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ke Solo, Jawa Tengah, pada masa kampanye Pilpres 2019 lalu.

Baca juga: Kelakar Megawati ke Prabowo: Makanya Nanti Dekat-dekat dengan Saya

Seperti diketahui Jawa Tengah merupakan basis pendukung PDI-P dan disebut menjadi lumbung suara pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Namun upaya Prabowo gagal mencuri suara di Jawa Tengah karena Megawati sebelumnya sudah menginstruksikan seluruh kadernya untuk bergerak.

Megawati pun berkelakar agar pada Pemilu mendatang, sebaiknya Prabowo berkoalisi saja dengan PDI-P.

"Makanya kalau nanti (pemilu), dekat-dekat dengan saya ya," ujar Megawati.

Mendengar hal itu, sontak Prabowo berdiri dari kursinya. Mantan Danjen Kopassus itu kemudian memberikan salam hormat kepada Megawati sambil tersenyum.

Seluruh kader partai berlambang banteng hitam itu pun bersorak dan bertepuk tangan melihat peristiwa itu.

Sementara dari tempat berpidato, Megawati tampak tertawa sambil sedikit membungkukkan badan ke arah Prabowo.

Ia kemudian meneruskan pidato politiknya.

Baca juga: Jokowi: Jatah Menteri untuk PDI-P Terbanyak, Itu Jaminan Saya

Sebelumnya, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, Megawati memang mengundang Prabowo secara khusus untuk datang ke kongres.

Undangan itu disampaikan langsung oleh Megawati saat bertemu Prabowo di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (24/7/2019) lalu.

Selain Prabowo, PDI-P juga mengundang Zulkifi Hasan dalam kapasitasnya sebagai Ketua MPR juga Ketua Umum PAN. Namun Zulkifli tidak dapat hadir dan diwakilkan oleh Sekjen PAN Eddy Soeparno. 

 

Kompas TV Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dalam sambutannya di Kongres V PDI Perjuangan di Bali secara terang-terangan meminta jatah menteri terbanyak kepada presiden terpilih Joko Widodo. Megawati pun sempat menyindir jika dikasih hanya dengan 4 pos menteri, dirinya akan menolak. “orang yang tidak dapat saja minta!” canda Megawati Soekarnoputri disambut dengan riuh kader PDI Perjuangan. “Saya meminta dengan hormat bahwa PDI Perjuangan akan masuk ke dalam kabinet dengan jumlah menteri yang harus terbanyak, sip?” kata Megawati Soekarnoputri. Namun, Megawati tak menyebut jumlah pos menteri yang diminta untuk PDI Perjuangan. #KongresPDIPerjuangan #Megawati #MenteriKabinet
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com