JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan (PDI-P) hingga saat ini belum memiliki pengganti sosok Joko Widodo (Jokowi) untuk berlaga dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menurut Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Pangi Syarwi Chaniago, belum adanya sosok pengganti Jokowi di tubuh PDI-P akan menjadi tantangan serius bagi partai berlambang banteng itu.
"Saya belum melihat sosok atau figur yang nantinya bisa menggantikan Jokowi. Partai butuh figur sentral sehingga kesuksesan Jokowi punya keterikatan politik pada partai," ujar Pangi kepada Kompas.com, Minggu (4/8/2019).
Menurut dia, partai tanpa sosok atau figur merupakan suatu keniscayaan. Tak mengherankan jika partai sangat membutuhkan figur sentral.
Ia mengatakan, walau Megawati Soekarnoputri sangat identik dengan PDIP maupun sebaliknya, akan tetapi figur baru tetap dibutuhkan untuk bisa menjadi coat tail effect yang mendongkrak elektabilitas partai.
"Tak bisa dinafikan, naiknya suara dan menangnya PDI-P berturut-turut pada Pemilu 2014 dan 2019 tak bisa dilepaskan dari pengaruh Jokowi," kata dia.
"Suksesnya Jokowi otomatis suksesnya PDI-P, keberhasilan pemerintah adalah keberhasilan PDI-P," lanjut dia.
Namun, menurut dia, apabila pada 2024 mendatang PDIP belum menemukan figurnya, tidak menutup kemungkinan partai tersebut akan mengalami hal yang sama dengan Partai Demokrat yang tak memiliki figur pengganti SBY.
PDI-P sendiri dalam waktu dekat akan menggelar kongres-nya yang kelima di Bali. Dalam kongres tersebut, PDI-P akan menyusun strategi untuk dapat memenangkan kembali pemilu pada 2024 mendatang.
"Untuk 2024, akan kami persiapkan dengan sebaik-baiknya dan rakyat yang akan menentukan," ujar Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto pada Sabtu (3/8/2019)
Target PDI-P pada Pemilu 2024 nanti disebutkan Hasto adalah untuk mencetak hattrick kemenangan dengan meraih kembali suara terbanyak.
Oleh karena itu, strategi untuk melakukan itu semua akan mulai dibahas dalam kongres kelima yang akan digelar pada 8-11 Agustus tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.