Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Dibubarkan, Bagaimana di Daerah?

Kompas.com - 26/07/2019, 09:34 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan resmi dibubarkan pada Jumat (26/7/2019) sore ini.

Peresmian pembubaran akan dilakukan langsung oleh Jokowi di restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, pukul 16.00 WIB.

Lalu bagaimana dengan Tim Kampanye Daerah (TKD) yang sudah dibentuk di tiap provinsi, kabupaten/kota?

Wakil Sekretaris TKN Verry Surya Hendrawan mengatakan, TKD juga akan turut dibubarkan seiring dengan bubarnya TKN.

"Pembubaran TKN ini akan diikuti segera dengan pembubaran TKD di 34 provinsi, dan seluruh kabupaten dan kota di seluruh Indonesia," kata Verry kepada Kompas.com, Jumat (26/7/2019).

Baca juga: Setelah TKN Dibubarkan, KIK Dipastikan Tetap Solid

Menurut Verry, pembubaran TKD itu akan dilakukan oleh pimpinan di masing-masing daerah.

"Semua kader-kader parpol dan anggota ormas atau relawan akan kembali ke wadah organisasi masing-masing," kata Verry.

Menurut dia, pada dasarnya tugas TKD sama dengan TKN, yakni untuk mengantarkan Jokowi-Ma'ruf memenangi Pilpres 2019. Hanya saja, lingkup kerja TKD lebih terfokus ke daerah masing-masing.

Kini, tugas itu telah selesai setelah Jokowi-Ma'ruf ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2024.

"Tim ini telah bekerja sesuai dengan arahan dari paslon: untuk selalu berkampanye dan berkontestasi dengan cara-cara yang konstitusional, jujur, amanah dan sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia," kata dia.

Baca juga: Jumat Sore Ini, Jokowi Sendiri yang akan Bubarkan TKN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com