Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh: Jokowi Kader Siapa? Saya Katakan, Nasdem!

Kompas.com - 16/07/2019, 19:06 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo adalah kader Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

Demikian diungkapkan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh membuka sekolah legislatif partainya, di bilangan Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2019).

Presiden Jokowi diketahui hadir dalam acara tersebut.

Awalnya, Surya memuji Presiden Jokowi yang dinilai berkontribusi besar dalam peningkatan suara dan kursi Nasdem pada pemilihan anggota legislatif 2019.

"Saya harus mengatakan sesungguhnya dengan kerendahan hati, atas semua perhatian Bapak terhadap partai ini, atas semua dukungan yang telah diberikan kepada partai ini. Saya percaya, sebagai ketua umum, Nasdem tidak dapat 59 kursi tanpa dukungan Jokowi," kata Surya, dalam pidato.

"Jadi kalau kau bilang, ada perlombaan Jokowi kader partai siapa? Saya katakan pasti nomor satu, Nasdem!" sambung dia.

Baca juga: Jokowi Dijadwalkan Beri Kuliah Umum di Sekolah Legislatif Partai Nasdem

Sontak, seluruh kader Nasdem yang hadir bersorak sorai dan bertepuk tangan.

Kader Nasdem yang hadir, yakni para anggota DPR RI terpilih Partai Nasdem untuk periode 2019-2024, pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), Fungsionaris DPP, pengurus sayap partai dan peserta terseleksi.

Sementara, Jokowi yang datang mengenakan kemeja putih dipadu jas hitam dan duduk di barisan paling depan, hanya tertawa mendengar pidato itu.

Surya yang sempat menghentikan pidatonya selama suasana riuh kembali mengatakan hal yang sama.

"Jadi sekali lagi saya katakan, kalau ada yang menanyakan Jokowi kader partai mana, nomor satu Nasdem. Jangan pernah ragu-ragu kalau bicara stempel partai. Kita stempel partainya, partai Nasdem. Nyatakan Jokowi adalah kader partai Nasdem," kata Surya yang kembali disambut sorak sorai dan tepuk tangan para kader.

Baca juga: Daftar Caleg Provinsi, Kader NasDem Bali Pakai Topeng Jokowi

Usai Surya Paloh menyampaikan sambutan, giliran Jokowi yang maju ke atas panggung acara. Namun, pewarta tidak diperkenankan meliputnya. Pidato itu tertutup dari awak media. 

Catatan Kompas.com, Jokowi sendiri sampai saat ini tercatat sebagai kader PDI Perjuangan. Ia diusung oleh partai berlambang banteng itu sejak Pilgub menjadi Wali Kota sejak 2005.

Sejak saat itu karir politik Jokowi moncer hingga menjadi Gubernur DKI Jakarta dan terpilih menjadi Presiden RI untuk periode kedua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Jadi Pengacara SYL, Febri Diansyah Dapat Uang Honor Rp 800 Juta

Sempat Jadi Pengacara SYL, Febri Diansyah Dapat Uang Honor Rp 800 Juta

Nasional
Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Nasional
Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak Sampai Desember

Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak Sampai Desember

Nasional
Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Usai Geledah Kamar SYL

Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Usai Geledah Kamar SYL

Nasional
PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

Nasional
Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Nasional
Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Nasional
Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Survei Litbang "Kompas": 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Nasional
Gus Yahya Sebut PBNU Siap Kelola Tambang dari Negara

Gus Yahya Sebut PBNU Siap Kelola Tambang dari Negara

Nasional
Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Nasional
Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya jika Terima Usungan PDI-P

Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya jika Terima Usungan PDI-P

Nasional
Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com