Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Kalimantan Tidak Sepenuhnya Aman dari Gempa

Kompas.com - 29/06/2019, 10:16 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, Pulau Kalimantan tidak sepenuhnya aman dari gempa bumi.

"Di Kalimantan tidak benar kalau dibilang tidak ada gempa. Sebenarnya setelah BMKG melakukan instalasi uji monitoring gempa bumi di Kalimantan tahun 2006-2008, aktivitas gempa di Kalimantan dapat terlihat, dan sejak dulu ada," ungkap Daryono dalam konferensi Pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (28/6/2019).

Baca juga: Ada 295 Sesar Aktif yang Ditemukan di Indonesia

Daryono memaparkan, jika dilihat dari peta tektonik geologi terdapat lima sesar (patahan gempa) yang melalui pulau Kalimantan.

Sesar tersebut ialah Sesar Meratus yang berada di Kalimantan Selatan, Sesar Tarakan berada di Kalimantan Utara, Sesar Maratua melalui Kalimantan Timur hingga Kalimantan Utara, lalu sesar Sampurna di daerah Nunukan, Kalimantan Utara.

Selain itu, Daryono menyebutkan ada sesar regional cukup besar dan panjang membelah Kalimantan menjadi selatan dan Utara yakni sesar Adang. Namun, sesar tersebut merupakan sesar purba sehingga hanya memiliki kemungkinan kecil menimbulkan gempa besar.

Baca juga: Waspadai Sesar Aktif Sebelum Bangun Infrastruktur dan Gedung

Kemudian dari katalog gempa di Kalimantan, Daryono menyebut, pernah terjadi delapan gempa di Kalimantan.

"Kebanyakan gempa di Kaltara Kaltim, Kalteng ada gempa di muara Teweh pernah, palangkara pernah, tapi hanya 3-4 Skala Richter, cukup menggetarkan masyarakat sana. Di Kalbar juga terdapat gempa merusak tahun 2006, di Pontianak bagian timur. Semua provinsi di Kalimantan pernah gempa," tuturnya.

Meski kerap terjadi gempa, intensitas gempa di Kalimantan tergolong paling rendah dibandingkan beberapa pulau besar di Indonesia.

"Magnitudo yang pernah terjadi yang mengkhawatirkan Kaltim kaltara. Karena Keaktifan tinggi di bagian timur, bagian Selatan, tengah relatif aman gempa," papar Daryono.

Kompas TV Sesar merupakan retakan tanah akibat adanya pergeseran atau pergerakan hasil interaksi tiga lempeng tektonik besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com