JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubair mengusulkan agar partainya segera melakuan pembenahan dengan mengganti nama dan bendera partai.
Menurut dia, perombakan dan pembenahan besar-besaran ini perlu dilakukan mengingat Hanura saat ini gagal mendapat kursi di DPR karena perolehan suara yang anjlok di Pemilu Legislatif 2019.
Hanura hanya mendapat 2.161.507 suara atau 1,54 persen dalam pileg, jauh dari ambang batas lolos ke DPR sebesar 4 persen.
"Kalau saya pribadi mengusulkan kami ganti nama dan ganti bendera," kata Inas kepada Kompas.com, Senin (17/6/2019).
Baca juga: Suara Partai Pemilu 2019: Nasdem Melonjak Tinggi, Hanura Terjun Bebas
Selain untuk membenahi citra partai, menurut Inas, pergantian nama dan bendera ini penting karena sebelumnya terjadi konflik internal di tubuh Hanura. Partai yang didirikan oleh Wiranto ini pecah menjadi dua kepengurusan, yakni kubu Oesman Sapta Odang dan kubu Daryatmo.
Menurut dia, daripada saling berebut nama dan bendera, ada baiknya Hanura kubu OSO yang telah diakui Kemenkumham mengganti nama dan bendera.
Baca juga: Wiranto: Kesalahan Saya Cuma Satu, Menunjuk Pak OSO Jadi Ketua Umum Hanura
"Karena setelah pecah kemarin ada yang mengaku ke sana ke sini. Supaya solid lagi kami ganti bendera supaya ada satu nama partai," kata dia.
"Sekarang kan ada Hanura kubu OSO, Hanura kubu Wiranto, Hanura kubu Sudding, ini kan enggak benar. Memang harus ganti nama," kata dia.
Inas mengatakan, usul untuk mengganti nama dan bendera Hanura ini akan segera ia sampaikan dalam forum resmi. Menurut dia, tak lama lagi Hanura akan segera melakukan rapat koordinasi nasional untuk melakukan evaluasi dan pembenahan internal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.