Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi: Bangsa Indonesia Kehilangan Salah Seorang Tokoh Wanita Terbaik

Kompas.com - 02/06/2019, 16:40 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, meninggalnya Ani Yudhoyono membuat bangsa Indonesia kehilangan salah seorang tokoh wanita terbaik.

Kepala Negara menyampaikan hal tersebut saat berpidato pada upacara pemakaman istri Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono itu, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6/2019) sore.

"Kita bangsa Indonesia telah kehilangan salah seorang tokoh wanita indonesia terbaik," kata Presiden.

Baca juga: Masyarakat Antre di Luar TMP Kalibata Untuk Ikuti Prosesi Pemakaman Ani Yudhoyono

Almarhumah, kata Jokowi, adalah seorang Ibu Negara yang penuh kasih sayang, pejuang kemanusiaan yang tulus, dan ibu dari sebuah keluarga panutan yang senantiasa memberi inspirasi dan teladan.

"Almarhumah adalah istri yang sangat setia dalam suka dan duka. Melewati hari-hari yang tidak mudah dalam mendampingi Bapak SBY dalam membangun bangsa negara yang kita cintai. Ibu Kristiani Herawati Yudhoyono sepanjang hayatnya mendedikasikan hidupnya kepada nilai-nilai kemanusiaan," tutur Jokowi.

Presiden menuturkan, almarhumah aktif dalam memberantas buta huruf, mengembangkan kerajinan nasional, memberdayakan dan menyejahterakan keluarga terutama kaum perempuan dan anak-anak.

Ani, kata Jokowi, juga aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan, pelestarian lingkungan hidup, budaya dan meningkatkan rasa kepedulian masyarakat di daerah-daerah bencana dan daerah konflik dan perbatasan.

"Atas jasa dan pengabdiannya yang besar terhadap bangsa dan negara, pemerintah pada tahun 2011 menganugrahkan bintang mahaputra adi pradana kepada almarhumah," kata Jokowi.

Presiden kemudian mengajak rakyat indonesia untuk mengucapkan terima kasih dan penghormatan tinggi di atas dharma bakti almarhumah kepada bangsa dan negara.

Baca juga: Menuju Lokasi Pemakaman Ani Yudhoyono, SBY Digandeng Dua Cucunya

"Saya ajak seluruh rakyat indonesia untuk mendoakan almarhumah. Semoga almarhumah diterima, diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT," ujar Jokowi.

Ani Yudhoyono wafat pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu setempat di National University Hospital Singapura. Ani wafat setelah menjalani perawatan intensif di Ruang ICU sejak Rabu (29/5/2019) lalu.

Putri dari mantan Pangdam Cenderawasih Saro Edhie Wibowo itu divonis mengidap kanker darah empat bulan lalu.

Sejak itu, dia menjalani perawatan di Singapura. Kondisinya sempat membaik dan diperkenankan keluar rumah sakit selama tiga hari. Namun setelah itu, kondisi Ani memburuk hingga harus dirawat di ruang ICU hingga dinyatakan meninggal dunia.

Kompas TV Presiden Joko Widodo menjadi inspektur upacara dalam prosesi pemakaman Ibu Negara ke-6 Republik Indonesia Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (2/6). Presiden Joko Widodo menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya istri dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Berikut pidato lengkap Presiden Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com