JAKARTA, KOMPAS.com – Kesetiaan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono mendampingi istrinya, Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono, melalui masa-masa sulitnya, menimbulkan kekaguman.
Sejak Ani Yudhoyono menjalani perawatan di Singapura karena kanker darah yang dideritanya, SBY selalu berada di sisi kekasih hatinya itu. Hingga akhirnya Ani berpulang pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura.
Kisah kasih keduanya hingga pernikahan berjalan sekitar 40-an tahun menyimpan banyak cerita.
Kisah awal pertemuan keduanya pun pernah diceritakan SBY dalam buku berjudul "SBY, Sang Demokrat" terbitan Dharmapena Publishing tahun 2004.
Baca juga: Duka Mendalam Keluarga Yudhoyono...
Saat itu, SBY yang duduk di tingkat empat Akabri didapuk sebagai Komandan Divisi Korps Taruna.
Ia harus melapor kepada sang Gubernur, Sarwo Edhie Wibowo, yang akan memberikan kata sambutan di Balai Taruna.
Tak dinyana, di situ pula SBY pertama kali bertemu Ani, yang ketika itu sedang berlibur di Lembah Tidar. Mata keduanya bertemu pandang.
Salah satu putri kesayangan Gubernur Akabri itu memang tinggal di Jakarta dan baru kali itu ia ke Magelang, menemui orangtuanya.
Jantung SBY tiba-tiba berdegup kencang. Sementara pipi Ani merah merona tersipu malu.
“Kedua, saya melihat dia dewasa sekali,” kenang Ani.
SBY rupanya juga jatuh hati. Ia ingin mengenal Ani jauh lebih dekat.
Sejak saat itu, setiap ada pesiar, SBY selalu menyampatkan diri ke rumah dinas gubernur. SBY mencoba keberuntungan, siapa tahu ada Ani lagi di Magelang.
“Itu saya kira jalan Tuhan,” kata SBY yang mengenang pertemuan pertamanya dengan Ani.
Baca juga: Kecintaan Ani Yudhoyono dengan Kain Daerah...
Sekian lama, hubungan mereka meningkat menjadi berpacaran. Seiring berjalannya waktu, keduanya makin mengenal satu sama lain.