Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Terjadi Kerusuhan, Lapas Narkotika Langkat Juga Kelebihan Penghuni

Kompas.com - 17/05/2019, 11:23 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) mengungkapkan bahwa Lapas Narkotika Langkat, Sumatera Utara, kelebihan kapasitas atau overcrowding.

Sebelumnya, kericuhan terjadi di Lapas Narkotika Langkat, Sumatera Utara (Sumut), pada Kamis (16/5/2019).

Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utami menuturkan kapasitas lapas tersebut sebanyak 915 orang. Namun, saat kejadian, terdapat 1.635 penghuni lapas.

"Saat kejadian jumlah penghuni Lapas Langkat berdasarkan SDP (Sistem Database Pemasyarakatan) adalah 1.635 orang dari kapasitas seharusnya untuk 915 orang," kata Sri Puguh melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (17/5/2019).

Ia menuturkan bahwa kerusuhan tersebut diduga berawal dari penemuan narkoba di lapas tersebut.

Baca juga: 6 Fakta Kerusuhan Lapas Narkotika Langkat, Ratusan Napi Kabur hingga Dipicu Oknum Petugas Lapas Pukul Napi

Setelah itu, pihak lapas berkoordinasi dengan Polres Langkat untuk menindaklanjuti temuan tersebut. Menurut dia, hal itu yang memicu para penghuni lapas terprovokasi dan melakukan perlawanan.

Setelah itu, kerusuhan mulai pecah ketika polisi melakukan pemeriksaan terhadap napi yang diduga terlibat peredaran narkoba tersebut.

"Hal inilah yang diduga memprovokasi sejumlah narapidana melakukan perlawanan, yang berujung pada pemberontakan hingga menjebol pintu Lapas Langkat. Ditambah lagi jumlah petugas yang sangat tidak seimbang dengan jumlah hunian," ungkapnya.

"Rusuh mulai terjadi saat polisi sedang melakukan pemeriksaan terhadap narapidana yang terlibat peredaran narkoba," sambung Sri Puguh.

Baca juga: Dirjen PAS Pastikan Kondisi di Lapas Langkat Kondusif Pascakerusuhan

Sebelumnya, sempat terjadi kericuhan di Lapas Narkotika Langkat, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (16/5/2019).

Dari video yang didapatkan Kompas TV, tampak para narapidana yang ada di dalam lapas merusak sebuah mobil ambulans dan membakar sejumlah benda.

"Hanya ruangan saja, lantai satu dan lantai dua namun sudah berhasil dipadamkan pakai Damkar. Nanti akan diperbaiki," kata Kapolres Langkat AKBP Doddy Hermawan kepada Kompas com melalui telepon, Kamis (16/5/2019).

Menurut Kepala Trantib Lapas Narkotika Langkat, Sunardi, ada sekitar 500 narapidana yang kabur pascakericuhan di lapas tersebut.

"Ditaksir yang lari itu ada 500 orang lebih. Kita tidak bisa dekat, di luar lapas banyak orang itu," katanya, seperti dikutip dari TribunMedan, Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com