JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) mengungkapkan bahwa Lapas Narkotika Langkat, Sumatera Utara, kelebihan kapasitas atau overcrowding.
Sebelumnya, kericuhan terjadi di Lapas Narkotika Langkat, Sumatera Utara (Sumut), pada Kamis (16/5/2019).
Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utami menuturkan kapasitas lapas tersebut sebanyak 915 orang. Namun, saat kejadian, terdapat 1.635 penghuni lapas.
"Saat kejadian jumlah penghuni Lapas Langkat berdasarkan SDP (Sistem Database Pemasyarakatan) adalah 1.635 orang dari kapasitas seharusnya untuk 915 orang," kata Sri Puguh melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (17/5/2019).
Ia menuturkan bahwa kerusuhan tersebut diduga berawal dari penemuan narkoba di lapas tersebut.
Setelah itu, pihak lapas berkoordinasi dengan Polres Langkat untuk menindaklanjuti temuan tersebut. Menurut dia, hal itu yang memicu para penghuni lapas terprovokasi dan melakukan perlawanan.
Setelah itu, kerusuhan mulai pecah ketika polisi melakukan pemeriksaan terhadap napi yang diduga terlibat peredaran narkoba tersebut.
"Hal inilah yang diduga memprovokasi sejumlah narapidana melakukan perlawanan, yang berujung pada pemberontakan hingga menjebol pintu Lapas Langkat. Ditambah lagi jumlah petugas yang sangat tidak seimbang dengan jumlah hunian," ungkapnya.
"Rusuh mulai terjadi saat polisi sedang melakukan pemeriksaan terhadap narapidana yang terlibat peredaran narkoba," sambung Sri Puguh.
Baca juga: Dirjen PAS Pastikan Kondisi di Lapas Langkat Kondusif Pascakerusuhan
Sebelumnya, sempat terjadi kericuhan di Lapas Narkotika Langkat, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (16/5/2019).
Dari video yang didapatkan Kompas TV, tampak para narapidana yang ada di dalam lapas merusak sebuah mobil ambulans dan membakar sejumlah benda.
"Hanya ruangan saja, lantai satu dan lantai dua namun sudah berhasil dipadamkan pakai Damkar. Nanti akan diperbaiki," kata Kapolres Langkat AKBP Doddy Hermawan kepada Kompas com melalui telepon, Kamis (16/5/2019).
Menurut Kepala Trantib Lapas Narkotika Langkat, Sunardi, ada sekitar 500 narapidana yang kabur pascakericuhan di lapas tersebut.
"Ditaksir yang lari itu ada 500 orang lebih. Kita tidak bisa dekat, di luar lapas banyak orang itu," katanya, seperti dikutip dari TribunMedan, Kamis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.