Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPR: Salam Damai dan Jangan Makar

Kompas.com - 13/05/2019, 19:56 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Bambang Soesatyo berharap tidak ada aksi massa yang mengganggu ketertiban umum saat pengumuman hasil Pemilu 2019 pada 22 Mei 2019. Sebab, hari itu juga bertepatan dengan peringatan Nuzul Quran.

"Dan Insya Allah nanti di tanggal 22 bertepatan dengan Nuzul Quran, hasil pemilu akan diumumkan," ujar Bambang saat menggelar acara buka puasa bersama di rumah dinas Ketua DPR, Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin (13/5/2019).

"Dan kita semua berharap di tanggal yang keramat itu tidak ada aksi-aksi yang mengganggu ketertiban umum," kata Bambang.

Baca juga: Kivlan Zen: Tidak Benar Ada Makar, Siapa?

Dalam kesempatan itu, Bambang menyampaikan pesan yang dititipkan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian karena tidak dapat hadir.

"Salam juga dari Panglima TNI dan Kapolri. Beliau berhalangan hadir. Salam perdamaian dan jangan makar," tuturnya.

Bambang pun meminta agar para elite partai politik dan anggota DPR tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat mengancam keutuhan bangsa.

Politisi dari Partai Golkar itu mengatakan, anggota DPR harus memberikan contoh yang baik terhadap masyarakat.

"Selaku Ketua DPR saya mengajak seluruh komponen bangsa dan elite politik, masyarakat dan khususnya yang di DPR untuk memberikan contoh pada publik agar tidak lagi mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bakal mengancam keutuhan bangsa. Karena kalau kita ribut yang rugi rakyat kita sendiri," ujar Bambang.

Baca juga: Selasa, Lieus Sungkharisma Diperiksa Bareskrim soal Dugaan Penyebaran Hoaks dan Makar

Dalam acara buka puasa bersama itu hadir Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Pimpinan DPR ikut hadir mendampingi Bambang, -yakni Wakil Ketua DPR Agus Hermano, Fahri Hamzah dan Utut Adianto. Namun, Fadli Zon tidak tampak hadir.

Selain itu hadir pula sejumlah menteri, pimpinan lembaga tinggi negara, anggota DPR dan para elite partai politik.

Kompas TV Penyidik Polda Metro Jaya akan memeriksa advokat yang juga sebagai inisiator Gerakan Gabungan Elemen Rakyat atau Gerak, Eggi Sudjana, sebagai tersangka kasus makar. Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya menjadwalkan memeriksa Eggi Sudjana pada pukul 10.00 WIB. Eggi Sudjana dilaporkan atas dugaan makar atas orasinya di Rumah Kertanegara pada 17 April lalu yang menyerukan soal people power di hadapan pendukung Prabowo-Sandiaga. #EggiSudjana #Makar #PrabowoSandiaga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com