Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Petugas Meninggal, Ombudsman Kaji Penyelenggaraan Pemilu

Kompas.com - 30/04/2019, 21:21 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman Republik Indonesia mengkaji penyelenggaraan Pemilu 2019 terkait dengan banyaknya anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), pengawas pemilu, dan polisi yang meninggal dunia saat menjalankan tugas.

Hingga Selasa, tercatat anggota KPPS yang meninggal sebanyak 318 orang, pengawas pemilu sebanyak 72 orang, dan polisi 22 orang.

"Ombudsman RI berkepentingan mengevaluasi selain memberikan penghargaan kepada para pahlawan penyelenggaraan pelayanan publik, perlu diperhatikan agar ke depan tidak terjadi lagi," ujar Ketua Ombudsman RI Amzulian Rifai di Jakarta, Selasa (30/4/2019), dikutip Antara.

Baca juga: KPPS di Jombang Meninggal Dunia, Tinggalkan Istri yang Hamil 8 Bulan

Kajian yang akan dilakukan Ombudsman meliputi regulasi, perencanaan, organisasi, rekrutmen, pelatihan, hingga dukungan dan fasilitas untuk anggota KPPS saat menjalankan tugas.

Hasil kajian tersebut akan menjadi usulan yang diserahkan kepada DPR sebagai pembuat undang-undang.

Sementara itu, anggota KPU Pramono Ubaid mengatakan, beban anggota KPPS cukup besar saat pelaksaan pemilu, mulai dari melayani pemilih sejak pagi, menghitung satu per satu surat suara, mengisi Formulir C1, hingga menyalin C1 dalam jumlah banyak.

Dalam menjalankan tugas pun, anggota KPPS dalam kondisi yang tertekan, takut membuat kesalahan saat mencocokkan angka dari surat suara yang sudah dihitung.

Waktu penghitungan suara juga terbatas karena undang-undang mengatur penghitungan harus dilakukan pada hari yang sama dengan pemungutan suara.

Baca juga: Satu Petugas KPPS Pamekasan Meninggal karena Serangan Jantung

Meski putusan Mahkamah Konstitusi memperpanjang waktu penghitungan hingga 12 jam, harus dilakukan tanpa jeda sehingga petugas tidak dapat beristirahat.

Untuk mengurangi beban kerja anggota KPPS dalam pemilu selanjutnya, KPU mengusulkan pemilu dilakukan terpisah dengan desain nasional dan lokal.

"Desain kami dorong bisa mengurangi beban pekerjaan KPPS dengan memisahkan pemilu lokal dan nasional sehingga jam kerja terbagi," ujar Pramono.

Kompas TV KBRI wellington berikan apresiasi kepada Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara di Luar Negeri (KPPSLN).<br /> <br /> Apresiasi diberikan karena petugas pemilu 2019 telah bekerja keras demi Pemilu 2019 di Selandia Baru berjalan lancar, tertib, aman, dan damai.<br /> <br /> Dubes RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, berikan sertifikat pada 33 petugas pemilu. #kbriwellington #apresiasippln #pemilu2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com