Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Potensi Ancaman KKB, TNI-Polri Terus Berjaga di Alama, Papua

Kompas.com - 29/04/2019, 21:49 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota TNI serta Polri masih berjaga di Distrik Alama, Mimika, Papua.

Hal itu menyusul teror dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) kepada aparat dan penyelenggara Pemilu 2019 di daerah tersebut.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra menuturkan, potensi teror KKB masih bisa terjadi daerah tersebut.

"Di Alama untuk saat ini TNI-Polri masih tetap berjaga di daerah tersebut. Karena tentunya ancaman yang terjadi masih ada kemungkinan itu bakal berpotensi kembali," kata Asep di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2019).

Baca juga: Ada Gangguan Tembakan, Penyelanggara Pemilu di Distrik Alama Mimika Dievakuasi

Kendati demikian, ia mengatakan situasi di Timika, yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Mimika, kondusif.

Selain itu, Asep mengatakan, proses penghitungan suara di Timika juga masih terus berlangsung.

"Secara umum di Timika berjalan aman, kondusif, seluruh aparat masih berjaga untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Sementara proses dari penghitungan suara di Timika masih berlangsung," ujarnya.

Baca juga: Baku Tembak dengan Polisi, Seorang Pimpinan KKB Aceh Timur Tewas

Sebelumnya, penyelenggara pemilu dan aparat keamanan TNI-Polri Distrik Alama, Mimika, Papua diteror suara tembakan dari kelompok kriminal bersenjata, Kamis (18/4/2019).

Dandim 1710/ Mimika, Letkol Inf. Pio L. Nainggolan mengatakan, suara tembakan itu terdengar pukul 06.00 WIT.

Diduga, tembakan itu diarahkan kepada penyelenggara pemilu dan aparat keamanan yang bertugas mengamankan jalannya pemilu di distrik tersebut.

"Teror penembakan itu juga terjadi kepada pesawat Susi Air yang berada di lapangan terbang sekitar pukul 08.00 WIT," kata Pio saat dihubungi Kompas.com.

Kompas TV Inilah detik-detik saat aparat kemanan TNI-Polri dan penyelenggara pemilu yang berlindung di bawah sekolah saat mendapat serangan dari kelompok kriminal bersenjata di Distrik Alama, Mimika, Papua. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (18/4) pagi di saat mereka sedang menanti jemputan dari Timika menggunakan helikopter untuk mengawal kembali logistik pemilu. Tim penyelenggara pemilu dan aparat keamanan harus bertaruh nyawa mengamankan dokumen C1 plano hasil perhitungan suara di wilayah Distrik Alama untuk selanjutnya dievakuasi dengan menggunakan dua helikopter. #Logistik #Timika #TerorKKB
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com