Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGI Kecam Teror Bom di Sri Lanka

Kompas.com - 22/04/2019, 11:55 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengecam serangan bom beruntun yang menyebabkan lebih dari 200 orang tewas dan 450 orang terluka di Sri Lanka pada Minggu (21/4/2019), saat umat Kristen negara itu merayakan Paskah.

"Saya mengecam pelaku peristiwa ini, siapa dan dari kelompok manapun itu," kata Sekretaris Utama PGI Pendeta Gomar Gultom di Jakarta, Senin (22/4/2019), seperti dikutip Antara.

Gomar mengatakan, semua tindakan kekerasan yang menebarkan teror, kebencian, dan permusuhan, apalagi yang berakhir dengan pembunuhan, bertentangan dengan ajaran agama manapun.

Baca juga: Menag Lukman: Bom Sri Lanka Tragedi Kemanusiaan

"Peristiwa seperti ini lagi-lagi mengingatkan kita untuk tidak pernah mentolerir segala bentuk intoleransi dan kekerasan," katanya.

Ia menekankan bahwa tindak kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan masalah, hanya akan menimbulkan lingkaran kekerasan baru.

"Oleh karena itu, saya mengimbau seluruh komunitas dunia untuk mengedepankan peradaban yang mengedepankan dialog dan nilai-nilai kemanusiaan," ujarnya.

Baca juga: MUI Kutuk Keras Pengeboman di Sri Lanka

Menurut warta harian yang dikelola pemerintah setempat, Daily News, terjadi enam ledakan pada Minggu pagi dan dua lagi pada Minggu siang, di dalam dan luar ibu kota Sri Lanka, Kolombo.

Ledakan di antaranya terjadi di Gereja St. Anthony di Kochchikade, Gereja St. Sebastian di Negombo dan Gereja Zion di Batticaloa, serta tiga hotel di pusat Kolombo.

Jumlah korban tewas maupun luka akibat serentetan ledakan di gereja dan hotel mewah di Sri Lanka terus bertambah.

Laporan pihak kepolisian Sri Lanka menyebut jumlah korban tewas yang ditemukan sehari setelah insiden mencapai jumlah setidaknya 290 orang.

Sementara itu juru bicara kepolisian mengatakan hingga Senin pagi, jumlah korban luka dilaporkan mencapai 500 orang.

Pernyataan pemerintah Sri Lanka menyebut warga negara asing berada di antara korban tewas, dengan tiga dari India, tiga warga Inggris, dua asal Turki dan seorang warga Portugis.

"Selain itu masih ada sembilan warga negara asing yang dilaporkan hilang, sementara ada 25 jenazah tak teridentifikasi yang diyakini adalah warga asing," kata Menteri Luar Negeri Harin Fernando.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com