Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Perludem soal Pemilu, TPS Masih Ada yang Kurang Ramah Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 19/04/2019, 06:49 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) memantau sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) saat pemungutan suara Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019).

TPS yang dipantau merupakan tempat tim Perludem menyalurkan hak pilihnya yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang.

"Catatan yang muncul dari pemilihan lokasi TPS maupun tata letak TPS adalah mengenai aksesibilitas bagi pemilih disabilitas. Misalnya, dari delapan TPS yang dipantau, hanya dua TPS yang dianggap ramah terhadap disabilitas," kata Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini dalam keterangan persnya, Kamis (18/4/2019).

Baca juga: Cerita Penyandang Tunanetra Asal Aceh, Berjuang Jadi Caleg Demi Perjuangkan Hak Penyandang Disabilitas

Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini.Kompas.com/Fitria Chusna Farisa Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini.
Sementara, 6 TPS lainnya kurang ramah bagi penyandang disabilitas.

Menurut Titi, hal ini karena adanya pemilihan lokasi menuju TPS yang berundak, tempat yang tidak luas, posisi meja untuk bilik dan kotak suara yang tinggi.

"Yang tentunya menyulitkan bagi pemilih yang menggunakan kursi roda," kata dia.

Ia mencontohkan, TPS 73 Pondok Aren. Lokasi TPS tersebut di rumah warga yang terletak di dalam gang kecil. Sehingga akses jalan ke TPS sempit.

Baca juga: Salurkan Hak Pilihnya, Penyandang Disabilitas Gunakan Kursi Roda ke TPS

Menurut Titi, pemilih disabilitas mengalami kesulitan saat pencoblosan.

"Bagi pemilih disabilitas sedikit mengalami kesulitan pada saat pencoblosan di tengah desain surat suara yang cukup besar dan proses pelipatan kembali surat suara pasca pencoblosan yang sedikit sulit, sehingga memakan waktu yang cukup lama di balik bilik suara," ujar Titi.

Meski demikian, Titi mengapresiasi proses pemungutan suara di 8 TPS tersebut berjalan aman dan lancar.

DOK KOMPAS Partisipasi Pemilih dalam Pemilu Indonesia 1955-2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com