Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Dari Hong Kong, Satu Juta dari Mana?

Kompas.com - 09/04/2019, 19:13 WIB
Christoforus Ristianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Moeldoko mempertanyakan pernyataan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, yang menyebut bahwa sebanyak 1 juta pendukungnya hadir dalam kampanye akbar di Stadion Gelora Bung Karno ( GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (7/4/2019).

"Dari Hongkong, satu juta dari mana," ujar Moeldoko saat ditemui di rumah aspirasi Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2019).

Moeldoko menjelaskan, keraguannya terhadap klaim tersebut bisa terlihat dari penampilan Prabowo di panggung yang kala itu sambil bertanya-tanya kepada panitia menanyakan berapa banyak massa yang hadir di GBK.

"Lihat saja videonya dengan baik. Prabowo nanya, berapa jumlah kita? Ada yang nyeletuk satu juta, lalu dia pun menyebut satu juta juga sambil tolah-toleh," ungkap Moeldoko sembari mencontoh gaya Prabowo di panggung.

Baca juga: Prabowo Sebut 1 Juta Pendukungnya Hadir Saat Kampanye Akbar di GBK

"Saya orangnya cermat. Saya melihat geraknya, cermati satu-satu. Jangan coba-coba sama gua," sambungnya.

Sebelumnya, Prabowo mengatakan sekitar ratusan ribu pendukungnya berada di luar area stadion dan tidak bisa masuk karena keterbatasan tempat.

"Panitia, berapa yang sudah hadir di sekitar Senayan? 1 juta lebih," ujar Prabowo di sela-sela kampanyenya.

Baca juga: Prabowo Klaim 1 Juta Orang Hadiri Kampanye, Ini Kapasitas Stadion GBK

Lantas, Prabowo bertanya ke para pendukungnya apakah mereka dibayar untuk hadir di kampanye akbar itu

"Saudara-saudara, saya tanya, saudara dikasih uang enggak ke sini? tanya Prabowo.

Seluruh pendukungnya itu pun serempak menjawab tidak.

"Bagaimana 1 juta orang dikasih uang? Bahkan saya tadi di mobil, saya yang dikasih uang oleh rakyat," ucap Prabowo yang disambut gemuruh sorak sorai pendukungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com