Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawab Prabowo, Jokowi Sebut Pertumbuhan Ekonomi RI Nomor 3 di G20

Kompas.com - 30/03/2019, 19:26 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo merespons pernyataan sang rival, Prabowo Subianto mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5 persen.

Jokowi mengatakan, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,17 persen, Indonesia berada pada posisi ketiga di antara negara-negara G20.

"Kalau kita lihat di lingkup G20, (pertumbuhan ekonomi) negara kita nomor 3 dunia loh," ujar Jokowi saat dijumpai di bilangan Sabang, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3/2019).

Jokowi meminta semua pihak tak membandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan negara-negara yang tak sejajar.

Ia melanjutkan, pencapaian pertumbuhan ekonomi itu adalah suatu prestasi. Sebab, di tengah ketidakpastian global, banyak negara-negara yang justru mengalami pelemahan ekonomi.

Namun, perekonomian Tanah Air tetap stabil dan pertumbuhan ekonominya tetap berada sedikit di atas 5 persen. Bahkan, cenderung membaik.

"Semuanya turun, tapi kita masih bisa bertahan dan naik sedikit demi sedikit. Saya kira itulah yang kita kerjakan," ujar Jokowi.

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto sebelumnya menyinggung terkait ekonomi Indonesia sekarang yang dikatakan baik.

Contohnya, pertumbuhannya yang dikatakan mencapai 5 persen.

"Tapi elite di sana mengatakan ekonomi bagus. Tunggu, ini mereka yang ngomong ya, pertumbuhan bagus. Jadi mereka itu ngomongnya harus pake logat asing. Pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 5 persen. 5 persen ndasmu!," ujar Prabowo sebagaimana dikutip Tribunnews.com.

Ia menuturkan bahwa yang naik justru adalah harga-harga dan hutang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com