Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Dilaporkan ke Bawaslu atas Tudingan Kampanye dengan Kebohongan

Kompas.com - 28/03/2019, 16:36 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden Nomor urut 02 Sandiaga Uno dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atas tuduhan kampanye dengan kebohongan.

Pelapor adalah Garda Nasional untuk Rakyat (GNR).

Mereka melaporkan Sandiaga dan BPN karena menuding yang bersangkutan sengaja merekayasa kebohongan saat acara peluncuran Rumah Siap Kerja dan Pelatihan OK OCE di Sleman, Yogyakarta, Sabtu (24/3/ 2019).

Dalam acara itu, seorang mahasiswi Yogyakarta bernama Vincentia Tiffani mengaku bersedia menjadi istri kedua Sandiaga.

Baca juga: TKN Sebut Wacana Sandiaga Cabut Larangan Cantrang Tak Pro Lingkungan

Belakangan, Vincentia Tiffani mengaku bahwa pernyataan yang ia buat bukan datang dari dirinya sendiri, melainkan arahan dari panitia.

Menurut pelapor, tindakan ini termasuk sebagai kebohongan yang dilarang dilakukan dalam kampanye.

"Kami meminta Bawaslu tegas menegur, baik paslon maupun tim kampanyenya BPN 02, untuk segera menghentikan kampanye settingan hoaks," kata Sekretaris Jenderal GNR Ucok Choir, di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2019).

Dalam aduannya, pelapor tak menyertakan dugaan pasal yang dilanggar. Pelapor menyerahkan sangkaan pasal terlapor kepada Bawaslu.

Baca juga: Kampanye di Manokwari, Sandiaga Janji Turunkan Tarif Listrik

Meski demikian, pelapor yakin tindakan terlapor termasuk dalam kampanye dengan kebohongan.

Bahkan, pelapor menuding kebohongan ini bukan kali pertama dilakukan kubu BPN.

"Ini yang berkali-kali. Apalagi ini sudah di ujung (waktu kampanye), sudah kampanye akbar. Ini sangat rentan ketika ada selalu diproduksi setting-setting hoaks. Lebih baik mereka itu sampaikan saja program kerja, visi, misi," ujar Ucok.

Alat bukti yang dibawa pelapor adalah video pengakuan Vincentia Tiffani yang didapat dari akun Instagram yang bersangkutan, serta sejumlah pemberitaan media online terkait kasus tersebut.

Vincentia Tiffani angkat bicara melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagramnya, Rabu (27/3/2019).

Baca juga: Mahasiswi Ini Mengaku Diminta Panitia Bertanya Jadi Istri Kedua Sandiaga Uno

Dalam video itu, Vincentia Tiffani mengklarifikasi pernyataannya beberapa waktu lalu kepada cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, yang menyampaikan apakah dirinya diperbolehkan menjadi istri kedua Sandiaga Uno.

Vincentia Tiffani menceritakan, ia hadir di acara peluncuran Rumah Siap Kerja dan Pelatihan OK OCE karena diundang salah satu UMKM produk kecantikan yang akan diluncurkan.

"Saya diundang sebagai model karena kebetulan saya juga adalah model," kata dia.

Ia mengikuti rangkaian seminar yang digelar. Hingga akhirnya panitia memintanya untuk menghidupkan suasana dari seminar tersebut.

"Saya dimintai tolong sama panitia untuk bertanya bagaimana kalau saya menjadi istri kedua Bapak Sandiaga Uno. Kesannya seperti beneran ya, tapi di situ saya sebenarnya adalah bercanda," ujar Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com