Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Gagasan Kedua Cawapres Atasi Pengangguran Menarik, tetapi Belum Substantif

Kompas.com - 18/03/2019, 08:32 WIB
Christoforus Ristianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gagasan cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin, dan cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, dinilai menarik saat keduanya membahas tentang ketenagakerjaan pada debat ketiga Pilpres 2019, di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam.

Hal itu dikatakan Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, kepada Kompas.com, Senin (18/3/2019).

"Yang menarik adalah perbedaan program ketenagakerjaan dari kedua cawapres, yakni program kartu pra kerja yang disampaikan Ma'ruf dan program Rumah Siap Kerja dari Sandiaga," ujar Ubedilah.

Baca juga: Di Debat Ketiga, Maruf Amin Pamerkan 3 Kartu Program Baru

Saat debat ketiga, Ma'ruf memamerkan tiga kartu yang akan nenjadi program andalannya bersama capres Joko Widodo.

Tiga kartu tersebut adalah Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Sembako Murah dan Kartu Prakerja.

Sementara itu, Sandiaga menggagas Rumah Siap Kerja yang akan didirikan hingga di tingkat kecamatan atau desa.

Ia meyakini program itu efektif untuk mengurangi pengangguran, khususnya bagi angkatan muda.

Baca juga: Sandiaga Bakal Bentuk Rumah Siap Kerja di Seluruh Kecamatan dan Desa

Namun, menurut Ubedilah, perdebatan pada solusi ketenagakerjaan tersebut tidak substantif.

Padahal, kedua program yang dilontarkan kedua cawapres bisa diperdebatkan lebih mendalam terkait banyaknya pengangguran lulusan SMK di Indonesia.

"Program kartu pra kerja yang disampaikan terlihat berdampak membebani APBN, sementara Rumah Siap Kerja terkesan lebih produktif namun mirip Balai Latihan Kerja yang diperbaharui dan dikembangkan. Sayangnya perdebatan substantif ini tidak terjadi," kata Ubedilah.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cek Fakta Debat III Pilpres 2019 Mengenai Angka Pengangguran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com