Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KEK Tanjung Kelayang Serap Investasi Rp 9 Triliun, Jokowi Ingin Dua KEK Lainnya Mengikuti

Kompas.com - 15/03/2019, 05:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com -- Presiden Joko Widodo meyakini, dibentuknya sejumlah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bangka Belitung, akan mendongkrak perekonomian di provinsi tersebut.

Di KEK Tanjung Kelayang yang baru dibentuk tahun 2016 lalu saja, telah memberikan imbas positif, yaitu berupa peningkatan pendapatan daerah provinsi tersebut secara signifikan.

"Tadi Pak Gubernur menyampaikan, setelah ada (KEK) Tanjung Kelayang, PAD itu nambah, naik 300 persen," ujar Jokowi di sela kegiatannya di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung pada Kamis (14/3/2019).

Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman sekaligus melaporkan bahwa nilai investasi yang masuk di KEK Tanjung Kelayang saat ini sudah mencapai Rp 9 triliun.

"Di (KEK) Tanjung Kelayang, Rp 9 triliun. Sheraton sudah masuk, Sofitel akan masuk, M Gallery juga akan masuk. Kita harapkan nanti di KEK yang berikutnya, akan masuk investasi yang lain," ujar Jokowi.

Baca juga: Target Investasi di KEK Tanjung Kelayang Capai Rp 10,3 Triliun

Diketahui, ke depannya, pemerintah masih akan membangun dua KEK lagi di provinsi Babel, yaitu KEK Tanjung Gunung dan Sungailiat. Ia yakin perekonomian Bangka Belitung meningkat pesat.

"Akan dibuat lagi ya KEK yang lainnya, baru disiapkan, sehingga kita harapkan betul- betul ekonomi dapat tumbuh," lanjut Presiden.

Ketika ditanya target pembangunan dua KEK tersebut, Jokowi mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih terkendala pembebasan lahan. Namun, ia optimistis kendala itu dapat diatasi dengan sinergi bersama pemerintah daerah setempat.

Apalagi, lanjut Jokowi, investor sudah antre ingin masuk ke daerah tersebut.

"Tadi baru saya tanyakan ke Menko Ekonomi, masih ada urusan pembebasan lahan yang nanti akan segera selesai dan akan langsung kita tandatangani secepatnya. Karena peminat investasi di sana ini sudah ada," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com