Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Masih Ada Pemilih Muslim yang Ingin Indonesia Seperti Timur Tengah

Kompas.com - 05/03/2019, 16:30 WIB
Abba Gabrillin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan penelitian mengenai pergeseran sentimen agama setelah 6 bulan masa kampanye calon presiden dan wakil presiden. Hasilnya, ada 3,5 persen pemilih Muslim yang menyatakan Indonesia harus seperti dunia Timur Tengah (Arab).

Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa mereka memilih pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Yang ingin Indonesia khas Pancasila, lebih banyak pendukung Jokowi- Ma'ruf. Yang ingin Indonesia seperti Timur Tengah, adalah pemilih Prabowo-Sandiaga," ujar peneliti LSI Ardian Sopa dalam jumpa pers di Kantor LSI Jakarta, Selasa (5/3/2019).

Baca juga: Ini Hasil Survei LSI soal Pilihan Responden Pemilih Muslim dan Minoritas

Adapun, jumlah pemilih Muslim yang menjadi responden survei LSI sebanyak 87,8 persen. Saat diminta menjawab atas tiga pilihan orientasi politik yang diberikan, sebanyak 84,7 persen menyatakan Indonesia harus khas dengan Pancasila.

Kemudian, 3,5 persen menyatakan Indonesia harus seperti dunia Timur Tengah (Arab). Hanya 1,1 persen yang memilih Indonesia harus seperti dunia Barat.

Lebih lanjut saat ditanya mengenai orientasi politik terhadap pasangan yang dipilih, responden yang menyatakan Indonesia harus seperti dunia Timur Tengah (Arab) lalu memilih pasangan Prabowo Sandiaga yaitu sebanyak 54,1 persen.

Baca juga: Menurut Survei LSI Denny JA, Mayoritas Pemilih Muslim Memilih PDI-P

Sementara, yang memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf sebanyak 45,9 persen.

Pengumpulan data dalam survei ini dilakukan pada 18 -25 Februari 2019. Penelitian ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan melibatkan 1.200 responden.

Proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dan menggunakan kuesioner. Adapun, margin of error dalam penelitian ini lebih kurang 2,9 persen.

Peneliti menggunakan biaya sendiri dalam penelitian. Adapun, sumber dana tersebut berasal dari keuntungan jasa konsultan politik yang dilakukan di tingkat pemilihan daerah.

Kompas TV Sejumlah lembaga survei mengeluarkan hasil survei elektabilitas pasangan Capres-Cawapres di Pilpres 2019. Hasil survei ini ditanggapi beragam oleh kedua kubu. Bagaimana kedua paslon dan tim sukses memanfaatkan hasil survei elektabilitas ini menjelang hari pencoblosan april mendatang? Simak pembahasannya dalam Sapa Indonesia malam berikut ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com