Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: Hujan Buatan Bantu Percepat Pemadaman Karhutla di Riau

Kompas.com - 28/02/2019, 17:13 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau sudah mulai berkurang karena efek hujan buatan yang mampu menekan munculnya titik api baru.

Deputi bidang pencegahan dan kesiapsiagaan BNPB Wisnu Widjaja mengungkapkan, hujan buatan memiliki dampak yang signifikan dalam memadamkan kebakaran di Provinsi Riau.

"Hujan buatan dalam satu hari saja mampu menekan munculnya titik api untuk beberapa hari kemudian. Makanya, kita sangat terbantu dengan adanya hujan buatan ini, tapi tergantung faktor kondisi awan juga," papar Wisnu di kantor BNPB, Jakarta Timur, Kamis (28/2/2019).

Deputi bidang pencegahan dan kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Wisnu Widjaja, di kantor BNPB, Jakarta Timur, Kamis (28/2/2019). CHRISTOFORUS RISTIANTO/KOMPAS.com Deputi bidang pencegahan dan kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Wisnu Widjaja, di kantor BNPB, Jakarta Timur, Kamis (28/2/2019).
Wisnu menambahkan, jumlah garam yang disemai pada proses penggarapan hujan buatan adalah sebesar 1,9 ton garam.

Selain hujan buatan, lanjutnya, pemadaman udara yang juga dilakukan yaitu dengan water booming melalui enam pesawat udara.

Baca juga: Cerita Pasukan Kostrad Siang dan Malam Padamkan Api Karhutla di Bengkalis

"Banyak lokasi kebakaran yang jauh sehingga perlu melakukan operasi udara," jelas Wisnu.

Berdasarkan data BNPB per 26 Februari 2019, terdapat 94 titik panas di Provinsi Riau dengan rincian 19 titik bertingkat tinggi, 64 titik bertingkat sedang, dan 11 titik bertingkat rendah.

Adapun hingga kini total luas lahan yang terbakar sebanyak 1.178,41 hektar per kabupaten.

Baca juga: Polisi Tangkap Enam Pelaku Karhutla di Riau

Sedangkan rinciannya sebagai berikut, Kabupaten Rohil (144 hektar), Dumai (65,5 hektar), Bengkalis (837 hektar), Meranti (20,4 hektar), Siak (30 hektar), Pekanbaru (21,51 hektar), Kampar (19 hektar), Pelalawan (3 hektar), dan Inhil (38 hektar).

Kompas TV Pemadaman kebakaran hutan dan lahan hingga kini masih dilakukan tim satgas gabungan Manggala Agni, BPPD, TNI dan polri dan dibantu masyarakat setempat. Hingga kini luas lahan yang terbakar di Riau telah mencapai 1.300 hektar.<br /> <br /> Selain pemadaman, upaya penegakan hukum juga dilakukan pihak kepolisian. Sejak januari hingga saat ini, Polda Riau telah menetapkan 6 tersangka dari perorangan. Sedangkan dari korporasi belum ditemukan indikasi pelaku pembakaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com