Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PKS Tak Masalah Kunjungan Prabowo Disambut Dukungan untuk Jokowi

Kompas.com - 28/02/2019, 15:35 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengaku tidak merasa terganggu dengan kejadian calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang disambut oleh pendukung paslon nomor urut 02, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Hal itu terjadi saat Prabowo datang ke daerah Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (19/2/2019).

"Enggak sih, kalau menurut saya sih harusnya yang semacam itu," tutur Hidayat saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/2/2019).

Baca juga: 5 Fakta Kunjungan Prabowo di Jombang, Dapat Buku Kebangsaan hingga Disambut Spanduk Pendukung Jokowi

Ia menilai, jika pendukung paslon lain menyambut dengan baik kedatangan paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno merupakan suatu hal yang indah.

Lebih lanjut, kata Hidayat, hal itu akan menciptakan iklim demokrasi yang luar biasa.

"Kalau kejadian masing-masing komunitas, misalnya sudah punya pilihan kepada Pak Jokowi, kemudian ketika datang Pak Sandi atau Pak Prabowo menyambut dengan ramah, dengan baik, itu akan menghadirkan demokrasi yang luar biasa," terangnya.

Kejadian yang dipermasalahkannya adalah ketika paslon yang diusung oleh partainya tersebut ditolak berkampanye di suatu tempat.

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/8/2018).KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/8/2018).

Baca juga: Sandiaga Disambut Spanduk Ini Basis Jokowi di Bali

Ia mengatakan tak semua orang sudah memutuskan pilihannya dalam Pemilu mendatang.

Hidayat juga berpandangan bahwa jika kejadian penghadangan untuk berkampanye terus terjadi, hal itu akan menciptakan preseden buruk di masa depan.

Sebelumnya diberitakan, suasana ramai tampak di Jalan KH Tambak Deres, Surabaya, Selasa (19/2/2019), ketika rombongan Prabowo Subianto melintas.

Baca juga: Di Banyuwangi, Sandiaga Disambut Spanduk Pendukung Jokowi

Tampak massa pendukung Jokowi berjejer di jalan dan menyambut kedatangan Prabowo. Dari pantauan Kompas.com di lokasi, massa meneriakkan yel-yel dan jingle kampanye dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf.

Massa juga membentangkan spanduk yang berisi dukungan kepada pasangan itu. Jessica, warga Kelurahan Bulak, Kecamatan Bulak, Surabaya, mengatakan hal itu dilakukan untuk menunjukkan bahwa warga daerah tersebut adalah pendukung Jokowi.

"Kami hanya ingin menunjukkan bahwa daerah kami di sini adalah daerah pendukung Jokowi. Itu saja. Kami tidak ada rencana menghadang," ujarnya.

Baca juga: Fakta Prabowo Disambut Pendukung Jokowi di Surabaya, Acungkan Dua Jari hingga Massa Hendak Dibubarkan

Hal itu kembali terjadi saat Prabowo berkunjung ke Pesantren Siddiqiyah di Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Minggu (24/2/2019).

Kedatangan Prabowo disambut puluhan pendukung Jokowi di sekitar pesantren. Sembari berdiri di pinggir jalan di depan pesantren, puluhan pendukung Jokowi ini membentangkan sejumlah spanduk.

"Selamat Datang Pak Prabowo Subiyanto di Kab. Jombang. Tetapi mohon maaf, pilihan kami sudah tetap Jokowi-Ma'ruf Amin," demikian tulisan pada salah satu spanduk yang dibentangkan pendukung Jokowi.

Kompas TV Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, melanjutkan kampanyenya ke Sumenep, Jawa Timur. Prabowo disambut warga dan pengurus Pondok Pesantren Assadad Ambunten. Dalam agendanya di Sumenep, Prabowo bersilaturahim dengan para ulama dan tokoh masyarakat. Di hadapan ratusan kiai dan ribuan relawan di Kabupaten Sumenep, Prabowo Subianto mengaku salah satu orang terkaya, yang masuk dalam 1% rakyat Indonesia, yang menguasai 40% kekayaan bangsa. Hal ini disampaikan, saat menjelaskan tentang sistem ekonomi Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com