Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Jangan Masjidnya Bagus, tetapi Masyarakat Sekitarnya Miskin

Kompas.com - 27/02/2019, 17:28 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta para pengurus masjid memerhatikan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.

Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya di acara pembukaan Rapar Koordinasi Nasional Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Rabu (27/2/2019).

"Jangan masjidnya bagus, indah, besar, tapi masyarakat sekelilingnya miskin-miskin," kata Wapres yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia itu.

Kalla mengaku selalu mengingatkan para pengurus agar masjid juga harus memakmurkan masyarakat di sekitarnya.

Karena itu, kata Kalla, pengurus bukan hanya wajib memakmurkan masjid tetapi juga harus mampu membuat program yang menyejahterakan warga sekitar.

Kalla pun meminta para pengurus masjid merancang program untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian warga sekitar, sehingga tak hanya membuat pengajian keagamaan.

Baca juga: Wisata Religi dan Budaya di Bitung, dari Masjid dan Gereja Tua hingga Tugu Jepang

Bahkan, kata Kalla, semestinya pengajian di masjid juga bisa menyentuh isu ekonomi, pertanian, dan selainnya yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.

"Jadi pernah saya katakan sebaiknya pengajian-pengajian di masjid, bukan hanya pengajian-pengajian tentang akhirat, ibadah, tentang surga dan neraka. Tetapi juga pengajian bagaimana pertanian dimajukan, bagaimana kesehatan dimajukan, bagaimana urusan dagang," tutur Kalla.

"Jangan lupa Rasulullah SAW sebelum jadi nabi, rasul ya pedagang dulu. Jadi mesti bisa (masjid) dipakai untuk belajar dagang, karena Rasulullah belajar dagang," lanjut dia.

Kompas TV Aksi pencurian kotak amal di dalam masjid di Makassar, Sulawesi Selatan, terekam kamera pemantau. Rekaman dijadikan bukti tambahan polisi, yang mengamankan pelaku dari amukan warga setelah ditangkap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com