Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Bantah Rilis Daftar 16 "Game" yang Berbahaya bagi Anak

Kompas.com - 26/02/2019, 16:36 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan tak pernah merilis daftar 16 gim (game) yang berbahaya bagi anak.

Dalam informasi yang menyebar di media sosial dan aplikasi percakapan Whatsapp, disebutkan bahwa daftar 16 gim itu dikeluarkan oleh Kemendikbud.

"Kami dari Kemendikbud tidak (pernah) membuat statement seperti itu. Jadi bisa dikonfirmasikan bahwa informasi itu tidak benar alias palsu," ujar Kepala Subbagian Layanan Informasi Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud Anandes Langguana, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/2/2019).

Ia menyebutkan, informasi ini sebenarnya pernah menyebar pada 2017 dan kini disebarkan ulang di media sosial.

Menindaklanjuti penyebaran informasi ini, Kemendikbud telah meminta pihak Facebook untuk memblokir akun yang menyebarkan informasi tersebut.

Awalnya, salah satu pengguna Facebook mengunggah postingan ini di salah satu grup bernama HABAR TABALONG.

Isi pesan yang mengabarkan Kemendikbud merilis 16 daftar game berbahaya bagi anak-anak.WhatsApp Isi pesan yang mengabarkan Kemendikbud merilis 16 daftar game berbahaya bagi anak-anak.

Dalam pesan itu, disebutkan daftar yang dikeluarkan Kemendikbud mengenai 16 game yang dikategorikan berbahaya bagi anak yakni:

1. World of Warcraft
2. Call of Duty
3. Point Blank
4. Cross Fire
5. War Rock
6. Counter Strike
7. Mortal Kombat
8. Future Cop
9. Carmageddon
10. Shelshock
11. Raising Force
12. Atlantica
13. Conflict Vietnam
14. Bully
15. Grand Theft Auto
16. Mobile Legend.

Pesan yang beredar juga mengklaim penelitian Iowa State University Amerika Serikat bahwa bermain gim yang mengandung unsur kekerasan selama 20 menit dapat menyebabkan seorang anak "mati rasa".

Sikap "mati rasa" yang dimaksudkan, yakni seorang anak akan mudah melakukan kekerasan, kehilangan empati, tidak bisa menghormati orangtua atau orang lain, tidak bisa fokus belajar, dan sangat mengganggu pikiran anak-anak.

Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu mengatakan, informasi bahwa Kemendikbud merilis daftar 16 game berbahaya bagi anak ini telah dilabel "hoaks" sejak 2018.

"Ini hoaks. Sudah sejak Oktober 2018 kami beri stempel hoaks," ujar Ferdinandus.

Menurut Ferdinandus, meski Kominfo telah melabeli pesan tersebut dengan "hoaks", tetapi kabar itu tetap beredar di media sosial.

Pihak Kominfo juga sempat mengonfirmasi kepada Kemendikbud terkait hal ini.

"Kami sudah konfirmasi ke Kemendikbud bahwa Kemendikbud tidak pernah keluarkan daftar tersebut," ujar Ferdinandus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com