JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyebut calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kurang optimistis terkait persoalan harga pangan dan nasib petani.
Awalnya, Prabowo mengkritik perhatian pemerintah terhadap perkembangan industri 4.0. Namun, di sisi lain, pemerintah dinilai belum membela nasib para petani dan harga pangan yang tidak terjangkau oleh masyarakat.
Namun, Jokowi memiliki perbedaan pandangan.
Baca juga: Jokowi: Dalam 2 Tahun Kita Bagikan Konsesi Lahan 2,6 Juta Hektar
"Pak Prabowo ini kelihatannya ke depan kurang optimistis," ujar Jokowi, saat debat kedua pilpres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Menurut Jokowi, perkembangan industri 4.0 justru memberikan dampak yang positif terhadap para petani.
Jokowi mengatakan, saat ini, banyak produk-produk pertanian yang bisa dijual melalui marketplace. Dengan begitu, produsen dapat langsung menjual produk pertaniannya ke konsumen.
"Untuk memasarkan produk-produk pertanian dari produsen langsung ke konsumen sehingga harganya bisa diangkat," kata Jokowi.
Selain itu, lanjut Jokowi, para petani saat ini sudah lebih mudah untuk mendapatkan kredit yang disediakan oleh perusahaan financial technology (Fintech).
Baca juga: Hak Masyarakat Adat tentang Konsesi Lahan dari Jokowi
"Itu sudah konkret, buka kesempatan ke petani-petani untuk melompat dalam berproduksi," tutur dia.
"Kalau saya melihat dengan pembangunan SDM, saya meyakini bahwa kita menyongsong revolusi industru 4.0 itu dengan optimistis," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.