JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menuturkan bahwa arah pembangunan Indonesia saat ini menuju ke arah yang keliru. Kekeliruan arah pembangunan itu disebabkan oleh para elite gagal dalam mengelola negara.
Oleh sebab itu, Prabowo menilai perubahan atau perbaikan arah pembangunan tidak akan terjadi jika para elite tersebut terus berkuasa.
"Kalau elite-elite sekarang ini terus berkuasa tidak mungkin ada perbaikan bagi Bangsa Indonesia," ujar Prabowo saat menghadiri perayaan ulang tahun ke 20 Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Sports Mall, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2/2019).
Menurut Prabowo, kekeliruan arah pembangunan Indonesia terjadi sejak puluhan tahun lalu, bahkan saat Orde Baru berkuasa.
Baca juga: Prabowo Sebut Kekeliruan Arah Pembangunan Terjadi Sejak Orde Baru
Ia mengatakan, persoalan utama Indonesia saat ini adalah kekayaan alam yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat.
Menurut Prabowo, hasil pengelolan sumber daya alam justru banyak yang disimpan di luar negeri. Dengan demikian sebagian besar masyarakat tidak dapat menikmatinya.
"Banyak kekayaan Indonesia dibawa lari ke luar negeri. Itu sudah saya sampaikan dan itu pernah disampaikan oleh Bung Karno," kata dia.
Baca juga: Didukung Kelompok Buruh Sebagai Capres, Prabowo Mengaku Terharu dan Bangga
Kekeliruan arah pembangunan, kata Prabowo, sangat berdampak pada sektor-sektor lain, misalnya terkait ketersediaan lapangan pekerjaan dan upah buruh.
Ia menegaskan, ketersediaan lapangan pekerjaan dan perbaikan upah buruh tidak akan terjadi jika sistem pengelolaan negara saat ini tidak diubah.
"Tidak mungkin kita cukup lapangan pekerjaan. Tidak mungkin upah kalian (buruh) akan membaik. Saya katakan di sini tidak mungkin kalau sistem seperti sekarang diteruskan," ucap Prabowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.