Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bicara soal Hoaks Surat Suara hingga Selang Darah RSCM

Kompas.com - 03/02/2019, 10:50 WIB
Ihsanuddin,
Dian Maharani

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo meminta pendukungnya melawan hoaks yang belakangan ia nilai makin masif. Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri deklarasi dukungan dari Alumni Koalisi Diponegoro di Kota Lama, Semarang, Minggu (3/2/2019).

Jokowi meyakini Alumni Koalisi Diponegoro yang terdiri dari alumni sejumlah perguruan tinggi di Jawa Tengah bisa memberi pencerahan kepada masyarakat di tengah maraknya disinformasi.

"Karena ini memang isunya, terutama isu-isu yang berkaitan dengan hoaks, kebohongan-kebohongan, kedustaan-kedustaan, itu semakin hari bukan semakin berkurang tetapi semakin hari semakin banyak," kata Jokowi.

"Tetapi pagi hari ini saya berhadapan dengan intelektual-intelektual yang bisa memberikan pencerahan pencerahan kepada masyarakat. Jangan sampai kita biarkan hoaks ini merajalela sampai ke desa-desa, sangat berbahaya sekali," tambah dia.

Baca juga: Dukung Jokowi-Maruf, Alumni Menteng 64 Usung Tagar #JokowikanJakarta

Jokowi lalu mencontohkan hoaks mengenai adanya tujuh kontainer surat suara di Tanjung Priok yang sudah tercoblos. Kepolisian sudah menyelidiki dan memastikan informasi ini hoaks. Dua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Tujuh kontainer itu kalau saya hitung 80 juta kertasnya (surat suara). Begitu dijawab, diam," kata Jokowi.

Setelah hoaks surat suara, lanjut Jokowi, muncul lagi hoaks-hoaks lainnya. Ia lalu mencontohkan informasi hoaks mengenai selang cuci darah di Rumah Sakit Cipta Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, yang dipakai sampai 40 kali. Informasi ini disampaikan oleh calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Pihak RSCM sudah membantah dan menyebut bahwa selang cuci darah hanya sekali pakai.

"Dijawab lagi dari rumah sakit RSCM, diam," kata Jokowi disambut riuh tepuk tangan pendukungnya.

Terakhir, Jokowi mencontohkan soal hoaks penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet. Ratna pada akhirnya mengakui ia berbohong soal dirinya yang dianiaya.

Wajah Ratna lebam bukan karena dianiaya, tapi karena operasi plastik. Namun, kabar Ratna yang dianiaya sudah terlanjur tersebar karena digoreng oleh kubu Prabowo-Sandi.

"Untungnya yang namanya Mbak Ratna Sarumpaet itu jujur. Saya kenal beliau lama. Beliau berani dan jujur sehingga ketika ramai, dia menyampaikan apa adanya. Saya acungi jempol ke Ratna," kata Jokowi.

"Yang enggak benar itu yang ngabarin dianiaya. Itu maunya apa? Mau nuduh kita? Tapi masyarakat sudah cerdas dan pintar-pintar," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com