Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Ingin Koperasi Digalakkan Agar Ekonomi Kerakyatan Jadi Tulang Punggung

Kompas.com - 01/02/2019, 13:39 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, ingin menjadikan koperasi sebagai bagian dari ekonomi kerakyatan yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Hal itu disampaikan Ma'ruf dalam peluncuran buku berjudul "The New Indonesia Economics Perspective: The Ma'ruf Amin Way", di Gedung Smesco, Jakarta, Jumat (1/2/2019). Buku itu berisikan gagasannya terkait ekonomi keumatan.

Ma'ruf menyadari masih ada kesenjangan ekonomi yang terjadi pada masyarakat Indonesia.

Baca juga: Pesan Persaudaraan dalam Buku Ekonomi Keumatan The Maruf Amin Way

 

Menurutnya, tata kelola ekonomi selama ini yang mengutamakan pengusaha besar sehingga diharapkan keuntungannya menetes ke bawah atau trickle down effect, tidak terjadi.

Oleh karena itu, Ma'ruf menggagas ekonomi kerakyatan atau yang berlandaskan pembangunan dari bawah (bottom-up economics development).

"Perlu ada perubahan-perubahan yang signifikan, yang fundamental, untuk membangun ini, yaitu membangun ekonomi dari bawah atau istilahnya membangun ekonomi kerakyatan, bottom-up economics," terang Ma'ruf.

Baca juga: Mengenal Santripreneur, Program Kemitraan Ekonomi Umat

 

Realisasinya, kata Ma'ruf, melalui pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), para santri yang berwirausaha atau disebut santripreneur, dan koperasi.

Menurutnya, diperlukan sinergi antara perusahaan besar dengan koperasi untuk mewujudkan tata kelola ekonomi kerakyatan ini.

"Kita ingin ini menjadi kebijakan dan gerakan, terutama gerakan koperasi. Ini memang menjadi motor utama ke depan supaya ekonomi kerakyatan benar-benar menjadi tulang punggung ekonomi nasional kita," jelasnya.

Baca juga: Kisah Santripreneur asal Bandung, Berbagi dalam Keterbatasan

 

Mantan Rais Aam PB NU ini mengatakan kolaborasi antara koperasi dan perusahaan besar sudah mulai diterapkan.

Ia kemudian mencontohkan beberapa proyek kerja sama antara koperasi dengan perusahaan besar misalnya dalam penanaman jagung dan singkong.

Tak hanya kolaborasi, pelaksanaan ekonomi kerakyatan juga membutuhkan dukungan dan komitmen pemerintah, misalnya melalui kemudahan regulasi.

Harapannya, kata Ma'ruf, Indonesia dapat menjadi lebih maju, sejahtera, dan sejajar dengan negara-negara maju yang lain.

Kompas TV Di penghujung tahun 2018 ini, Sapa Santri berkunjung dan menyapa alumni santri yang berada di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yaitu Pondok Pesantren An Nidhomiyyah. Selengkapnya simak Sapa Santri berikut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com