Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Publik Diminta Tak Berspekulasi Atas Teror pada Pimpinan KPK

Kompas.com - 09/01/2019, 21:18 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni meyakini Polri akan bergerak cepat mengungkap kasus teror bom di kediaman pimpinan KPK Agus Rahardjo dan Laode M Syarief.

Oleh karena itu, Sahroni mengimbau semua pihak tak berspekulasi serta menduga-duga pelaku yang bertanggungjawab atas peristiwa tersebut.

“Saya yakin Polri dengan kemampuannya di bidang pemberantasan terorisme akan mampu mengungkap kasus ini,” ucap Sahroni, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/1/2019).

Baca juga: Polisi Periksa 6 Saksi Terkait Pelemparan Molotov di Rumah Wakil Ketua KPK

“Sebaliknya saya berpesan kepada semua pihak untuk tak saling menuding siapa aktor di balik kejadian teror bom di rumah pimpinan KPK. Kita tunggu pengungkapan dilakukan oleh Polri yang tentunya sudah membentuk tim mengusut teror bom ini,” lanjutnya.

Sahroni menilai ada upaya membuat kekacauan di dalam negeri jelang pelaksanaan Pemilu serentak yang pelaksanaannya hanya menyisakan beberapa bulan lagi.

Pelaku dinilai sengaja membidik sasaran tokoh penting, dalam hal ini pimpinan KPK, karena akan menarik perhatian dengan harapan membuat masyarakat panik dan tidak aman.

Ahmad Sahroni sebagai Presiden Ferrari Owners Club Indonesia.Ghulam/Otomania Ahmad Sahroni sebagai Presiden Ferrari Owners Club Indonesia.

Baca juga: Wakil Ketua Komisi III: Wakapolri Agar Pimpin Langsung Tim Khusus Investigasi Teror ke Pimpinan KPK

Ia juga meminta berbagai pihak tak lantas mengaitkan teror bom ini dengan rangkain kejadian lainnya, seperti penyiraman air keras yang menimpa penyidik KPK Novel Baswedan.

“Pemerintah, dalam hal ini melalui Polri harus membuktikan diri kesiapan menangani berbagai ancaman teror yang berpotensi mengganggu keberlangsungan pemilu serentak. Masyarakat juga kita harapkan tak serta merta menjadi panik atas peristiwa ini,” ujar Sahroni.

Politisi NasDem ini pun mengapresiasi sikap KPK yang menyerahkan sepenuhnya penuntasan kasus teror bom tersebut.

Baca juga: Pasca-dugaan Teror Pimpinan, Jajaran KPK Tetap Beraktivitas seperti Biasa

Sahroni berharap teror terhadap pimpinan KPK yang belum diketahui motifnya ini tak lantas menyurutkan semangat komisi antirasuah tersebut untuk memerangi korupsi di Indonesia.

Peristiwa ini menurut dia menjadi gambaran pentingnya pengamanan melekat baik terhadap pribadi maupun kediaman pimpinan lembaga negara.

“Ke depan, pengamanan terhadap pimpinan lembaga harus lebih baik,” tegas Sahroni.

Baca juga: Cerita Johan Budi Alami Teror saat Jadi Jubir KPK

Benda mencurigakan yang diduga bom molotov sebelumnya ditemukan tersangkut di pagar rumah Agus Rahardjo di Perumahan Graha Indah, Jatiasih, Kota Bekasi. Namun polisi memastikan bahwa benda yang ditemukan di rumah Agus bukan bom.

Pada waktu yang hampir bersamaan, rumah Laode di Jalan Kalibata Selatan Nomor 42, dua kali dilempar bom molotov.

Kompas TV Pihak kepolisian mengungkapkan bom yang meledak di rumah ketua KPK Agus Rahadjo merupakan bom rakitan. Hal ini berdasarkan penemuan tas yang berisikan barang yang diduga bom rakitan.<br /> <br /> Polisi merilis ditemukan tas warna hitam yang berisi barang yang diduga bom rakitan jenis high explosive di kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo di Perum Graha Indah Jatimekar Bekasi Jawa Barat. Sebelumnya polisi menemukan tas warna hitam digantung di pagar depan rumah. Setelah itu polisi memeriksa tas dan melihat rangkaian bom. Selanjutnya dilakukan pengamanan serta penjinakan bom dengan cara melepaskan baterai dan detonator yang berfungsi sebagai pemicu ledakan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com