Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemensos Optimalkan Dapur Umum Mandiri Bagi Korban Tsunami di Selat Sunda

Kompas.com - 27/12/2018, 09:50 WIB
Reza Jurnaliston,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Sosial (Kemensos) RI mengoptimalkan dapur umum mandiri untuk masyarakat yang terkena dampak bencana tsunami di Selat Sunda.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat menuturkan, hari ini direncanakan penambahan dapur umum di Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten, yang merupakan salah satu lokasi paling parah terdampak tsunami Selat Sunda.

“Hari ini kita akan kembangkan dapur umum mandiri, karena kalau berbasis mobil dapur umum terbatas. Kecuali kalau ada provinsi DKI Jakarta, dari Jawa Tengah atau provinsi lain mau bergabung bisa nambah mobil dapur umum, tapi sekarang kita optimalkan dapur umum mandiri,” tutur Harry saat dihubungi, Kamis (27/12/2018).

“Hari ini mudah-mudahan sudah dibentuk (dapur umum mandiri di Kecamatan Sumur) sekarang tim sedang penjajakan, mudah-mudahan siang ini sudah bisa berjalan, sudah mulai beroperasi,” tambah Harry.

Baca juga: 27 Karyawan RSUD Tarakan Meninggal Dunia akibat Tsunami Selat Sunda

Menurut Harry, dapur umum yang menggunakan mobil kurang optimal untuk menjangkau pengungsi yang berada di perbukitan atau di wilayah cukup tinggi.

Dapur umum mandiri, kata Harry, menjadi alternatif pemenuhan kebutuhan makanan bagi warga yang mengungsi.

Harry menjelaskan, dalam dapur umum mandiri itu masyarakat setempat yang akan mengelolanya. Sementara, dari Kemensos akan memberikan bantuan logistik berupa beras, gas elpiji, dan lauk pauk.

“Seperti Pak Menteri (Menteri Sosial Agus Gumiwang) tengok di Tanjung Lesung di Desa Tanjung Sari itu ada dapur mandiri warga, ibu-ibu yang menyiapkan. Kalau ada dapur umum itu tagana yang mengelola,” kata Harry.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Dana Kemanusiaan KOMPAS

Lebih lanjut, kata Harry, perlengkapan dapur yang dimiliki masyarakat setempat bisa dimanfaatkan untuk operasional dapur umum mandiri untuk tahap awal.

“Yang penting ada inisiatif, ada persuasi dan keinginan masyarakat, kalau sudah seperti itu nanti Kemensos bisa membantu dari segi logistiknya, baik dari sisi tabung gas elpiji, beras dan lauk pauk,” kata Harry.

Sebelumnya, tsunami melanda pantai di sekitar Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam. Tsunami tersebut dipicu oleh longsoran bawah laut dan erupsi Gunung Anak Krakatau.

Data sementara BNPB hingga Rabu (26/12/2018) pukul 13.00 WIB, sebanyak 430 orang meninggal dunia karena kejadian ini. Sementara kerugian ekonomi masih dalam pendataan.

Selain korban meninggal, tercatat 1.495 orang luka-luka, 159 orang hilang. BNPB juga mencatat, ada 21.991 orang yang mengungsi di sejumlah daerah.

Jumlah ini masih sangat mungkin bertambah seiring dengan proses evakuasi yang masih terus dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com