Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Kirimkan Tenaga Medis, Ambulans, Obat-obatan hingga Tenda ke Banten

Kompas.com - 24/12/2018, 12:19 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, pihaknya bersama Polri masih terus melakukan evakuasi di wilayah terdampak tsunami di sekitar Selat Sunda.

Tak hanya fokus pada evakuasi korban, tim gabungan juga bekerja sama dalam pembersihan rumah-rumah warga yang terkena dampak tsunami.

“Saya lihat di Pantai Anyer dan Tanjung Lesung sudah banyak tim evakuasi dari TNI-Polri, maupun dari komponen lainnya,” kata Hadi melalui keterangan tertulis, Minggu (23/12/2018).

Hingga saat ini, TNI telah menerjunkan 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) Batalyon Mandala Yudha dan 30 personel dari Yonkes 1 Kostrad ke lokasi bencana. Mereka membawa tim medis, truk, ambulans, perlengkapan tenda, hingga obat-obatan.

Baca juga: Mencari Anggota Keluarga yang Hilang karena Tsunami Banten? Bisa Cek Lewat Situs Ini...

Selain itu, Korps Marinir TNI AL dari wilayah Jakarta dan Brigif 4 Marinir Lampung yang tergabung dalam Satgas Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) juga telah menerjunkan 100 personel prajurit yang membawa sejumlah bantuan seperti 5 unit truk, 1 foreider, 1 unit ambulans, 100 unit pelampung, 3 set tenda, 20 set perlengkapan medis dan 15 unit alat komunikasi.

TNI AL juga mengerahkan Kapal Perang RI (KRI) Torani-860 dari Koarmada I dan KAL Sanca-815 dari Lantamal III Jakarta. Masih ada 2 KAL lainnya dari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Banten.

Saat ini, TNI AL tengah mempersiapkan KRI Teluk Cirebon-543 untuk dikerahkan ke lokasi bencana.

Lenih lanjut, Hadi mengatakan, berdasar peninjauan yang ia lakukan, terpantau sejumlah hotel, rumah-rumah warga, hingga warung-warung di sekitaran pantai rusak karena terdampak tsunami.

Baca juga: Update Tsunami Banten dan Lampung, 281 Meninggal, 1.016 Luka-Luka, dan 57 Hilang

Namun demikian, sepanjang jalan dari Pantai Anyer, Carita, Labuan, hingga Tanjung Lesung, infrastruktur jalan tidak ada yang retak maupun terputus.

“Di sepanjang bibir pantai mulai dari Pantai Anyer memang belum tampak, tapi ketika masuk ke Pantai Carita, memang tampak dari ketinggian, ada beberapa hotel dan tempat wisata yang terkena dampak tsunami, termasuk di Labuan,” ujar Hadi.

“Menuju Tanjung Lesung, sebagian mengalami hal serupa, tampak sekali hotel terdampak tsunami, kiri-kanan rumah-rumah hancur," sambungnya.

Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Senin (24/12/2018), pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi.

Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com